[26.] Liburan

3.4K 35 0
                                    

Beberapa bulan berlalu. Kini para murid SMA BRAMAYANA telah lulus semua dengan nilai yang memuaskan.

Reyna, Keiko, Gasendra dan juga kawan-kawannya sepakat merayakan hari kelulusan mereka dengan berlibur ke Yogyakarta dan menginap di salah satu villa di sana yang di mana milik dari Ayah Jeremy.

Mereka berangkat ke sana dengan menaiki mobil masing-masing. Mereka menginap di sana selama 2 hari.

Setelah menempuh 8 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sekitaran villa milik Ayah Jeremy.

"Villa bokap lo keren juga," Ucap Claudio menatap kagum villa yang kini mereka tempati cukup luas dan juga mewah.

Jeremy tersenyum bangga.
"Iya lah! Bokap gue gitu lho," Ia bersedekap dada.

"Drax, ayo ke kamar. Aku udah ngantuk." Ucap Reyna bergelayut manja di lengan kekar Gasendra.

Gasendra mengangguk. Ia mengecup kening kekasihnya. "Gue duluan ke kamar." Ucapnya yang diangguki oleh yang lain.

"Kalau gitu gue sama tunangan gue ke kamar juga." Mike membawa Keiko ke kamar yang tepat berada di samping kamar Gasendra dan juga Reyna.

"Gue yakin, nanti malam tuh dua pasangan bakalan ngewe." Ucap Jeremy menatap bergantian pada dua kamar di lantai atas.

"Kenapa gitu?" Tanya Claudio.

Jeremy berdecak. "Ya lo tahu lah, gimana tuh dua sahabat lo itu." Jeremy pergi meninggalkan Claudio yang terdiam.

"Aneh."

Di salah satu kamar yang berada di lantai atas, kini sudah ditempati oleh pasangan yang sedang bermanja-manja ria. Reyna tidak jadi mengantuk karena tiba-tiba kekasihnya itu ingin menyusu pada dirinya.

"Awshh, jangan digigit dong bayi besar." Peringat Reyna. Tangannya setia mengelus surai tebal milik Gasendra.

Reyna memejamkan matanya menikmati remasan pada payudaranya yang menganggur. Kebiasaan Gasendra jika menyusu adalah laki-laki itu harus meremas payudaranya yang satu untuk menjadi mainannya.

Reyna tersenyum tipis melihat kekasihnya yang sangat lucu saat sedang menyusu.

Tak sadar, mereka sudah lebih dari 5 tahun bersama. Melewati pahit dan manisnya kehidupan.

Reyna tak sabar menunggu saat-saat dirinya sudah resmi menjadi istri dari seorang Gasendra Drax Leonard. Ia juga menunggu saat-saat ia akan menjadi seorang Ibu. Mengandung, melahirkan, dan merawat Anaknya dengan penuh kasih sayang, yang ditemani oleh suami tercintanya.

"Drax, bisa kita percepat pernikahan kita?" Pertanyaan Reyna membuat Gasendra dengan cepat mengangkat wajahnya.

"Kamus serius? Kamu nggak mau kuliah dulu?" Tanyanya.

Reyna menghela napas pelan.
"Kemarin aku tanya sama Mama dan Papa aku baiknya gimana, kuliah dulu atau nikah dulu sama kamu tetapi kita nunda untuk punya Anak. Mama sama Papa bilang kalau mereka ngikut keputusan aku aja. Dan setelah aku pikir-pikir, aku maunya cepat-cepat nikah sama kamu. Aku nggak mau nunda-nunda lagi karena kita 'kan nggak tahu nanti kedepannya bakalan kayak gimana. Jadi, aku mutusin kalau aku mau nikah sama kamu secepatnya, dan nanti aku bakalan kuliah. Tapi kalau misalnya aku hamil, aku bakalan berhenti kuliah dan bakalan fokus untuk ngurus rumah tangga kita. Aku nggak salah 'kan, ya, milih jalan ini? Entah kenapa aku pengen aja kayak gitu. Aku mau ngurus Anak aku sendiri, ngerawat Anak aku dari kecil sampai nanti dia besar tanpa bantuan baby sitter. Aku cuma nggak mau ngelewatin masa perkembangan Anak kita nanti." Jelas Reyna.

Gasendra terdiam mendengar ucapan Reyna. Jujur saja, ia juga setuju dengan perkataan Reyna barusan. Ia juga ingin melihat masa perkembangan Anaknya nanti tanpa terlewat sedikit pun.

"Aku ikut keputusan kamu. Aku bakalan setuju asalkan itu yang terbaik buat kamu. Aku bakalan bilang sama orang tua aku dan kamu untuk mempercepat pernikahan kita." Ucap Gasendra.

"Makasih." Reyna mengecup kening laki-laki kesayangannya. Ia sangat mencintai laki-laki yang saat ini sudah kembali menyusu padanya.

•••••

Di malam hari ini, mereka melakukan acara bakar-bakaran dengan berbahan makanan seafood dan yang lainnya.

"Asapnya jangan di ke gue-in anjir!" Jeremy terbatuk ketika Claudio dengan sengaja mengipas asap bakarannya ke wajah Jeremy.

Claudio tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Jeremy.
"Ngakak banget anjrit!" Claudio menepuk bahu Jeremy sedikit keras.

"Terosss... Terus aja lo nistain gue!" Ucap Jeremy.

"Cepet dong bakarnya, gue udah laper, nih!" Teriak Mike.

Jeremy mengumpat melihat pasangan yang tengah bermesraan itu. Sedangkan dirinya dan juga Claudio malah dijadikan babu oleh mereka.

"Sabar markonah!" Teriak balik Claudio.

Setelah dirasa cukup, Claudio dan juga Jeremy membawa piring berisi makanan yang sudah mereka bakar tadi.

"Wahai raja dan ratu, ini pesanan kalian." Jeremy menyajikannya ala pelayan.

Reyna terkikik geli melihat wajah Jeremy yang sangat masam.

Mereka menikmati makanannya masing-masing.

"Anak kecil belepotan mulu kalau makan." Gasendra mengelap sisa mayonaise yang berada di sudut bibir Reyna.

Reyna mendengus. "Aku bukan Anak kecil!"

"Iya-iya, kamu bukan Anak kecil. Tapi kamu calon istri aku."

"Apa, sih!" Reyna mengalihkan pandangannya ke samping.

Gasendra terkekeh geli.
"Pipinya merah itu," Ledeknya.

Reyna memukul dada bidang laki-laki itu. "Jangan ketawa! Pipi aku merah juga karena panas, ya!" Elaknya.

"Kalian ngerasa panas?" Tanya Gasendra pada yang lain.

Mereka dengan kompak menggeleng.

Gasendra menampilkan senyum menyebalkannya. "Tuh, mereka aja bilang nggak panas kok. Masa kamu ngerasa panas sendiri?" Tanyanya.

"Terserah, ah!" Reyna memakan makanannya dengan kasar. Mulutnya terus menggerutu ketika mendengar suara tawa Gasendra.

"Maaf sayang, aku cuma bercanda." Gasendra menarik Reyna untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Berisik!" Reyna memberontak. Wanita itu menghela napas pasrah ketika pelukan di tubuhnya semakin mengerat.

"Cape banget anjir tiap hari lihat orang bucin." Celetuk Jeremy.

Claudio terkekeh. "Makanya jangan gamon mulu, woi! Nanti gue kenalin deh temen-temen gue yang cantik buat lo. Siapa tahu lo tertarik sama salah satu dari mereka."

"Nggak minat." Balasnya cuek.

Claudio menggeleng pelan mendengar jawaban sahabatnya. Selalu saja begitu.

TO BE CONTINUED.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang