Part 13 ✔️

2.8K 106 3
                                    

🌷🌷🌷

Setelah membersihkan diri dan melaksanakan sholat ashar, Jihan langsung menuju gazebo rumah dhalem karena disana sudah ada beberapa santri yang siap untuk menyetorkan hafalannya pada Jihan.

"Assalamualaikum." Salam Jihan.

"Waalaikumsalam Ning." Jawab mereka.

"Baiklah. Siapa dulu yang mau setoran." Kata Jihan. Kiki mengacungkan tangan lebih dulu membuat semua temannya menatap kesal karena Kiki.

"Saya Ning." Ucapnya diangguki oleh Jihan.

Terhitung waktu dalam satu jam Jihan mendengarkan setoran mereka. Hafiz yang berada di ruang baca tanpa sengaja melihat istri keduanya dari jendela ruangan itu sedang bersama santrinya. Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah lengkungan senyum manis.

Sesekali Jihan mengajak bercanda membuat mereka tertawa, pantas saja istri keduanya itu sangat disukai oleh santri putri di pondok Aliyah. Ternyata seperti itu cara Jihan mengajar untuk menarik perhatian santrinya.

"Sebentar lagi magrib kalian bersiaplah. Sudah selesai semua kan ?." Kata Jihan.

"Nggeh ning." Ucap Gendhis mewakili semua temannya.

"Ya sudah kembali ke asrama dan jangan lupa kerjakan tugas kalian." Pesannya diangguki oleh semua santrimya. Setelah itu Jihan memutuskan untuk  bersiap menuju masjid sholat berjamaah.

"Sudah selesai nak ?." Tanya umi Tika. Jihan mengangguk dan langsung memeluk wanita itu. Sedangkan umi Tika yang paham maksud gerak gerik Jihan hanya bisa tersenyum.

"Umiiii.... Badan Jihan capek. Boleh minta urut ?." Ucapnya membuat umi Tika tertawa.

"Kalau capek ya istirahat atuh. Kenapa minta urut sama umi kan Jihan sudah punya suami." Ucapnya membuat Jihan mendengus pelan.

"Ya kali minta urut ke mas hafiz." Gumamnya membuat uminya tertawa.

"Sudah ayo. Siap siap, sudah mau magrib. "

"Hmm... Iya Umi ." Balasnya langsung berjalan menuju lantai dua kamarnya. Kalau sudah begini dia tak bisa membantah uminya.

Sholat berjamaah pun dilaksanakan secara bersama sama dengan khusuk. setelah selesai wanita itu langsung kembali ke dhalem bersama Zoya untuk menyiapkan makan malam.

"Han. Mbak kok pengen makan martabak yaa." Ucapnya.

"Mau Jihan antar beli ?." Tawarnya.

"Gak usah.  Kita tunggu mas hafiz saja lah " ucapnya.

Jihan mengangguk saja. Kemudian mereka langsung menyiapkan makan malam.

"Masyaallah kedua menantu uma ini rajin sekali hehe." Ucapnya membuat Jihan dan Zoya tersenyum.

"Mas hafiz dimana Uma ?." Tanya Zoya.

"Sebentar lagi mungkin kesini nak. Memangnya kenapa zoya butuh sesuatu ?." Tanya umi. Zoya mengangguk.

"Saya pengen makan martabak umi." Ucapnya.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang