Part 5✔️

3.6K 124 0
                                    

📖🌷📖💚

Setelah kedua keluarga sepakat, pernikahan hafis dan juga Jihan akan dilaksanakan besok pagi dengan akad sederhana tanpa resepsi. Itu permintaan Jihan dengan mengundang beberapa kerabat dan tetangga dekat saja untuk menghindari fitnah.

Terlalu cepat memang, namun Abah Raka tidak mau menunda karena takut Jihan akan berubah pikiran katanya.

Saat ini Jihan sedang melipat bajunya yang akan dia bawa kerumah calon suaminya, gadis itu melipat beberapa pakaiannya dan juga membereskan buku yang diperlukan untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi di sana lalu memasukannya ke dalam koper. Jihan menghelah nafas lelah karena hari ini terakhir dia bermalas malasan di kamar kesayangannya ini.

"Assalamualaikum." Ucap seseorang diambang pintu. Jihan tersenyum melihat siapa yang datang.

"Waalaikumsalam. Eh Uma ??? Silahkan masuk um. Maaf berantakan heheh.. " tanyanya.

"Gpp nak. Uma cari kamu seharian ternyata di kamar." Ucapnya membuat gadis itu tersenyum.

Memang dia jarang keluar kamar jika tidak sedang lapar atau perlu sesuatu ke dapur.

"Hehe iya um. Umi tadi nyuru untuk beres baju yang mau dibawa" Ucapnya.

"Terimakasih yaa, sudah mau jadi menantu Uma. Uma seneng deh mau punya dua anak mantu." Ucapnya. Jihan mengangguk gugup.

"Uma ?."

" iya ? Ada yang mau kamu tanyakan ?."

"Nama istri mas hafiz siapa ?." Tanyanya. Uma Fitri tersenyum.

"Zoya Al-fauzan. Di panggil Zoya, dia dulu santri hafis saat mengajar di Semarang, Jihan gak perlu khawatir soal mbak mu itu karena dia menerima pernikahan kalian ini tanpa terpaksa." Ucapnya. Jihan mengangguk.

"Iya Uma. Tapi apa mbak Zoya gak marah suami nya menikah lagi ??" Tanyanya lagi.

"Marah ? Tentu tidak. Tapi Uma tau perasaan seorang istri nak, hati mana yang iklas jika seorang istri di madu oleh suaminya. Tapi Jihan.... pernikahan ini adalah keinginan Abi dan Abah kamu sejak kalian masih kecil. perjanjian tetap lah janji dan harus di laksanakan. Maka dari itu Zoya menerima kamu sebagai madunya, dan insyaallah hafiz bisa membimbing kalian. " ucap Uma.

Jihan mengangguk mengerti.

Tok....tok.....tok...

"Afwan uma, di cari Abi." Ucap Anis. Uma menatap Anis, tiba tiba saja perasannya tidak enak dan merasa khawatir karena tidak biasanya suaminya itu menyuruh orang untuk mencarinya.

"Uma ke Abi dulu ya nak." Uma langsung pamit meninggalkan kamar untuk menemui suaminya itu.

"Nis ada apa ?." Tanya Jihan bingung. Setelah Uma keluar dari kamarnya.

"Entah. Aku cuma disuru cariin Uma tadi sama Abi Ahmad. Tadi ketemu di ruang tamu." Ucapnya membuat Jihan mengangguk.

>>>>

Uma menghampiri Abi yang tertidur di kamar. Wanita itu menatap suaminya khawatir karena Abi memegang selah dada nya juga seperti menahan sakit.

"Abi ??." Panggil nya khawatir.

"Eh Uma dari mana saja ??." Tanya nya pelan.
",Dari kamar menantu Uma bi. Abi kenapa ?? Ada yang sakit." Tanya Uma. Abi mengangguk.

"Sepertinya kumat." Ucapnya pelan membuat Uma khawatir.

"Ya Allah. Tunggu sebentar Uma panggil hafis dulu " wanit itu langsung keluar untuk memanggil anak nya. Setelah itu merek langsung membw Abi Ahmad kerumah sakit.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang