Part 9 ✔️

2.8K 107 0
                                    

💚💚💚

Pagi pagi sekali, Jihan sudah bangun berkutat di dapur membuatkan mereka sarapan. Zoya yang baru saja keluar kamar menatap Jihan yang dari terlihat murung.

"Han ?." Panggil Zoya. Gadis itu menoleh sebentar lalu tersenyum pada Zoya.

"Iya mbak. Kenapa ?." Tanyanya lalu melanjutkan kembali kegiatannya mengupas bawang.

"Kok masak sambil melamun ?Kamu masih memikirkan yang semalam ?." Tanya Zoya membuat Jihan lagi lagi tersenyum.

"Udh nggak mbak.Tapi yaa memang yang dikatakan mereka benar adanya mbak." Ucapnya.

"Maafin mereka ya Han, mereka itu cuma dengar dari mulut ke mulut jadi mereka menyimpulkan sendiri gosip itu." Ucap Zoya.

"Mungkin karena Jihan merupakan istri kedua jadi tanggapan mereka buruk tentang Jihan sehingga beranggapan kalau Jihan perebut suami orang ." Ucapnya sendu. Zoya mengelus bahu Jihan. Zoya tau Jihan juga awalnya menolak perjodohan mereka namun keinginan orang tua nya lah yang membuat Jihan tak bisa menolak.

"Kamu jangan berfikiran seperti itu. Kita sekarang keluarga, mbak malah bahagia bisa memiliki teman sekarang. Kita adalah keluarga." ucap Zoya ada benarnya. Jihan mengangguk. .

"Makasih ya mbak. Dan maaf Jihan udah hadir di kehidupan kalian ." Ucapnya.

"Dengarkan mbak baik baik. Mbak tau, perjodohan ini bukan keinginan kalian. Tapi mbak sudah iklas Han, jadi jangan pernah memikirkan hal yang macam macam." Jihan mengangguk lalu memeluk Zoya erat. Zoya sudah dia anggap seperti kakak nya sendiri.

"Masak apa pagi ini ?." Tanyanya mengalihkan perdebatan mereka tadi supaya Jihan melupakan semuanya.

"Di dalam kulkas hanya ada sayur, wortel dan tahu. Jihan sudah buat bahan rolade, mbak belum pernah makan kan ?? Nanti mas dan mbak harus coba. Ini enak sekali."

"Benarkah ? Seperti nya enak." Jihan mengangguk.

"Baiklah ayo kita masak." Mereka sama sama membuat sarapan untuk hafis. Pagi ini Jihan kembali ceria setelah Zoya berhasil membujuknya.

~>>>~

Jihan menatap wajah hafis ragu. Pria itu saat ini sedang mencoba masakan Jihan, oseng kangkung, rolade dan juga sayur sup sudah tersedia di meja makan.

"Enak sekali. Terimakasih yaa" Pujinya. Kedua istrinya itu saling menatap dan tersenyum senang.

"Alhamdulillah." membuat Jihan tertawa begitupun hafis. Mereka pun makan bersama, tak ada pembicaraan serius diantara mereka.

"Setelah ini kamu siap siap ya Han. Saya akan ajak kamu ke kampus." Ucap hafis. Jihan menatap suaminya itu senang.

"Iya mas. Nanti Jihan siap siap abis ini." Jawabnya. Hafis mengangguk.

" Untuk hari ini pendaftaran sama ambil jadwal saja, Jadi siapkan berkasnya yaa." Ucap nya.

"Oh iya siap mas." Jawabnya.

"Sudah di putus mau ngambil jurusan apa ?." Tanya Zoya. Jihan mengangguk.

"Pendidikan mbak."

"Oh iyaa. Bagus itu nanti kalau sudah lulus gak perlu lagi cari kerjaan. Tinggal ngajar di pesantren " ucap Zoya langsung diangguki oleh Jihan semangat.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang