Part 11✔️

2.8K 94 0
                                    

🌷🌷🌷

Tak terasa sudah satu bulan Jihan mengajar di pondok. Kegiatannya satu bulan ini memang menguras banyak waktunya, belum lagi jadwal kuliah serta kerja kelompok di kampusnya membuat Jihan kadang mengeluh. Namun dia bersyukur masih diberikan kesehatan untuk menjalankan kegiatannya setiap harinya.

Hari ini dia libur kuliah dan kedapatan dan mengajar di kelas Aliya B pada jam pertama dan setelah ini Ada kelas Aliya A yang harus dia ajar pada jam kedua.

Apa yang dikatakan Zoya ada benarnya, kegiatan yang dilakukan dengan iklas tanpa beban. Capek sekalipun tidak akan terasa.

Menjadi guru saat pertama mengajar memang tidak mudah untuk orang awam seperti jihan. Namun dia berusaha mengimbangi perannya dan melakukan yang terbaik untuk para santri nya.

"Lain kali kalo halafan usahakan fokus ya. Kamu santri baru yaa. Saya baru lihat kamu soalnya." Tanya Jihan. Gadis didepannya ini baru Jihan lihat di kelas Aliya B karena selama mengajar di kelas ini Jihan belum pernah melihat.

Jihan tersenyum saat pertanyaan nya malah di balas dengan gelengan.

"Afwan ustadzah. Sa....saya baru masuk lagi ke psantren" Ucapnya. Jihan tertawa saat mendengar gadis itu terbata bata.

"Afwan Ning. Caca santri lama tapi dia baru pulang kampung." Kelas Kiki. Jihan mengangguk mengerti sekarang.

"Oh pantas saya tidak melihat caca. Baiklah, karena banyak yang belum setoran, kamu saya kasih kelonggaran. Besok kalian dan juga kamu Caca menghadap ke dhalem jam 3 sore ya." Ucap Jihan membuat gadis itu tersenyum menatapnya.

"Beneran ustadzah ?" Ucapnya membuat Jihan tertawa sambil mengangguk.

"Iyaaa... Dan untuk yang sudah setor kalian akan saya kasih tugas untuk menyalin catatan pada kitab dan dikumpulkan Minggu depan." Ucap Jihan.

"Na'am Ning " ucap mereka semua.

"Saya akhiri yaa. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh....." Kemudian Jihan langsung keluar kelas.

Caca menghampiri Kiki dengan cepat dia ingin segera tau tentang ustadzah yang baru saja mengajarnya. Tapi malah membuat Kiki bingung karena tiba tiba Caca menghampirinya.

"Ki. Itu beneran ustadzah baru. Kenapa baik sekali kasih kelas kita kelonggaran. Beda kalo ustadzah atau ustadz lainnya pasti sudah kenak hukum aku karena gak afal." Ucapnya bingung.

" Iiih Caca Ketinggalan gosip. Yang tadi ngajar itu istri nya Gus hafis." Ucap Kiki gemas. Tapi Caca belum mengerti. Tapi dia lumayan terkaget.

"Istri Gus hafis ?? Bukan nya Ning Zoya ?." tanyanya pelan membuat seluruh teman temannya menatap caca gemas ke arah Caca.

" Gini nih kalau gak betahan di pondok. Ketinggalan informasih!!! Ning Jihan itu istri kedua Gus hafiz. " Ucap Rena dengan nada kesal.

"Hah ??." Kiki dan rena tertawa melihat ekspresi Caca.

~~>>>~~

Malam nya sehabis sholat Isyak....

Jihan, Zoya dan juga hafis sekarang menunggu kedatangan Abi Ahmad dan juga keluarga Jihan. Sore tadi Zoya memberi kabar, mertuanya sudah membaik dan sedang perjalanan pulang ke pesantren bersama orang tuanya.  Tentu Jihan senang, satu bulan sudah dia tidak bertemu kedua orangnya membuat nya rindu pelukan hangat Abah dan uminya.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang