Part 4 ✔️

3.4K 120 0
                                    

🌷🌷🌷

Setelah hafis memberikan jawaban nya pada Abi Ahmad, jawaban itu membuat orang tuanya senang. Lalu keesokan harinya mereka sekeluarga langsung menuju rumah jihan. Kecuali istri pertama hafiz, wanita itu menolak ikut karena pesantren tidak ada yang menjaga.

Udara pagi yang masih sejuk menyeruak, hamparan sawah yang menghijau menghiasi perjalanan mereka, hafis sengaja membuka jendela mobil agar udara segar masuk.

Dalam satu mobil itu Abi, Uma, dan hafis dan seorang ustadz yang menyetir mobil adalah abdi dalem dan orang kepercayaan hafis.

"Bi." Panggil hafis.

"Iya ?."

"Apa Abi yakin gadis itu akan menerima perjodohan ini ?"Tanya hafis sekali lagi. Abi Ahmad menatap hafiz dengan tersenyum, dia menatap anaknya yang terlihat ragu.

"Iya nak. Abahnya sudah mengatakan semuanya pada Abi. " Ucap abinya.

Cakra, sahabat hafis menoleh sebentar lalu fokus lagi menyetir. Dia sudah tau karena Abi memberitahukan semuanya tanda ada rahasia apapun, Cakra merupakan ustadz sekaligus sahabat yang sudah lama tinggal bersama mereka.

Sebenarnya untuk masalah keluarga Abi Ahmad ini cakra juga tidak habis pikir dengan perjodohan itu ini dengan memaksa gusnya itu menikah lagi.

Dia yakin hafis pasti terpaksa, dan mungkin demi kesehatan Abinya dia menerima semua ini.

Abi terima lalu tersenyum simpul. "Hafis masih ragu ??" Tanyanya balik membuat hafis terdiam.

"Insyaallah. Keputusan hafis sudah bulat untuk menuruti permintaan abi." Ucapnya setelah lama terdiam.

"Alhamdulillah. Terimakasih nak sudah mau menerima permintaan abi. Abi janji ini yang terakhir." Ucap abinya. Hafiz menatap Abi nya.

"Afwan Abi. Cakra lancang." Ucap nya tiba tiba.

"Kenapa cak ?." Tanya Abi.

"Apa gadis itu tau jika hafis sudah memiliki istri ?." Tanya.

"Sahabat Abi sudah menceritakan semuanya pada putrinya sejak lama cak." Jawabnya membuat Cakra mengangguk.

Hafis terdiam begitupun Cakra. Setelah mengatakan itu hafis hanyut dalam lamunannya. Hafis yakin umur gadis itu dulu tak jauh beda dengan Zoya waktu menikah 2 tahun lalu. Rasanya hafis ingin sekali menolak perjodohan ini karena menikah dengan gadis belia membuatnya seperti mendapat cap sebagai seorang pedofil.

Di tempat lain.....

Jihan terdiam saat Abah mengatakan jika calon suaminya sudah dalam perjalan kerumahnya. Mungkin nanti sore akan sampai dan menyuruh Jihan untuk siap siap menyambut calon suami beserta keluarganya.

"Nak. Maafin Abah dan umi yaa. Yang terlalu memaksa." Ucapnya membuat Jihan menggeleng.

"Nggak umi. Jihan sudah iklas menerima perjodohan ini." Ucap nya membuat Umi tersenyum.

====•••====

Jihan mengintip dari balik dapur yang terhalang lemari. Keluarga Gus hafis sudah sampai, Jihan bisa melihat ada dua pria muda dan satu paruh baya serta perempuan yang sama seperti umminya.

"Doorrrrrrr!!!!!."

Jihan menutup matanya karena kaget dan gelas yang dia pegang jatuh dan menimbulkan suara yang lumayan keras. Untung saja mereka yang di ruang tau tidak dengar keributan di dapur karena ulah sahabatnya itu.

"Aniisss... Ngagetin aja!!!." Ucap Jihan kesal. Sedangkan gadis bernama Anis itu malah menahan tawanya.

Saat Jihan akan kembali memarahi Anis, tiba tiba umi nya datang menyuruhnya ikut keruang tamu.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang