Part 28 (Menyerah ??)☑️

3.6K 113 1
                                    

Permintaan Jihan baru saja membuat hafiz tak mampu menjawab iya atau tidak. Dia masih bingung tentang perasaannya saat ini.

Tapi bagi Jihan soal perasaan pria itu padanya perlu di perjelas, diantara mereka memang sudah tidak ada jarak seperti di awal pernikahan. Bahkan Jihan sudah menyerahkan hak hafis seutuhnya untuk pria itu karena hafis langsung memintanya dan Jihan tidak mungkin bisa menolak, tapi mengenai cinta.....

Selama dia menjadi istri hafis beberapa bulan ini, pria itu belum pernah mengatakan perasannya pada Jihan. Rumah tangga nya selama ini terkesan berjalan biasa saja....

Tanpa kemesraan apapun.

"Han...."

"Kenapa ?? Mas tidak tau harus menjawab apa ??" Tanyanya sendu.

Hafiz hanya mampu terdiam. Pikirannya saat ini langsung terpecah belah, Kenapa dia tak mampu menjawab pertanyaan istri keduanya itu.

"Kalau begitu tidak perlu dijawab. Saya sudah tau apa yang mas pikirkan." Ucapnya sambil menahan tangis, namun Jihan berusaha untuk menahannya. Emosinya benar benar tak terkendali saat ini sehingga dia terlalu menuntut untuk hafis menjawab semua pertanyaannya.

Seketika hafiz langsung memeluk Jihan erat, saat ini wanita nya sedang emosi karena dirinya yang tak mampu adil dalam memberikan cinta. Tapi ini mengenai perasannya bagaimana mungkin bisa di paksakan ?

"Tunggu Han.... Dengarkan saya dulu."

"Saya akan jujur. Tapi janji kamu mau menerima semua nya apapun itu ?." Tanyanya memastikan. Jihan mengangguk lalu menatap suaminya.

Begitu pun hafis yang juga menatap Jihan guguo Perasaan Jihan semakin tidak karuan membuatnya gugup akan jawaban hafis mengenai perasaannya.

"Untuk masalah mencintai kamu, saya memang belum bisa mencintai kamu seutuhnya, saya sudah berusaha tapi sangatlah sulit Han, saya harap kamu bisa mengerti akan perasaan saya yang memang tidak bisa dipaksakan. Tapi saya janji, saya akan berusaha adil sebagai suami." Ucapnya.

Jihan tersenyum kecut. Jawaban hafis memang membuat hatinya sakit karena secara tidak langsung suaminya itu kembali menolak dirinya. Apa dia menyerah saja untuk memperjuangkan cintanya pada hafiz ??

Karena percuma saja, perjuangannya akan tetap sia sia jika hanya salah satu yang berusaha. Namun itu lebih baik dia tau sekarang daripada dia terus berharap pada pria yang menjadi suaminya tapi tak bisa dia miliki seutuhnya.

"Sekali lagi maafkan saya "

Jihan menghelah nafas. Dia berusaha tersenyum walaupun sambil menutup mata untuk menahan rasa sakit di hatinya. Kuat !!! Ya dia kuat dan seenggaknya sampai dia lelah sendiri untuk bertahan.

Saat ini dia sudah cukup mendengarkan jawaban hafiz mengenai perasaannya itu. Artinya dia tidak boleh berharap terlalu besar walaupun sudah menjadi istri sah nya.

Istri kedua.

Ingat hanya yang kedua, yah bahkan Yudia juga sering mengingatkan bahwa dirinya hanyalah yang kedua.

Gelarnya sejak ijab kabul yang hafiz utarakan di depan mertuanya beberapa bulan lalu. Yang mengubah status hidupnya menjadi sedikit curam walaupun dalam rumah tangga nya ini tidak ada persaingan antara istri pertama dan kedua.

Diantara keduanya mendapatkan perlakuan baik namun tidak dengan cinta. Antara Zoya dan hafiz memang sudah melekat tapi dia dengan suaminya itu tidak lah sama.

Saat ini Jihan berusaha tegar untuk menerima kenyataan yang begitu menyakitkan. Mungkin dia harus lebih bersabar lagi, dan tidak terlalu berharap.

"Jihan ngerti kok mas. Seenggaknya jawaban mas malam ini membuat saya sadar untuk tidak terlalu berharap dan jika nanti saya ingin menyerah mas tidak akan sulit untuk melepaskan saya." ucapnya membuat hafiz seketika diam mematung sambil menatap wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang