Part 23 (Serba Salah)☑️

2.5K 100 2
                                    

Setelah selesai dengan acara di panti asuhan. Hafiz dan rombongan pun pamit untuk kembali. Hafiz mengajak Jihan untuk ikut bersama dengannya dan juga Zoya. Tak ada penolakan, namun selama diperjalanan Jihan hanya bisa menahan rasa kesalnya.

Selama perjalanan hanya keheningan yang ada di antara mereka. Begitupun Zoya, biasanya dia selalu mengajak Jihan bicara namun kali ini entah kenapa moodnya tidak baik ketika suaminya mengajak Jihan juga ikut satu mobil dengan mereka.

"Mas. Pengen itu... rujak buah keliatannya enak." Ucapnya sambil melihat pedagang rujak buah di pinggir jalan. Jihan pun melihat ke arah penjual rujak yang ditunjuk oleh Zoya.

"Baiklah tunggu mas parkir mobil dulu. Setelah itu kita beli." Ucapnya langsung mencari parkiran.

"Han. Kamu juga mau ?." Tanyanya sambil melihat ke arah jihan. karena Jihan masih marah pada hafiz, jadi pendiriannya tetap dalam mode mendiami suaminya.

Hafiz yang tau Jihan masih kesal pun, mencoba untuk tidak emosi karena istri keduanya itu mengabaikannya karena Jihan masih dengan mode kekanakannya itu. Dia lebih memilih untuk segera membelikan Zoya rujak buah.

"Mbak ngidam ya ??." Tanyanya untuk mencairkan suasana canggung di antara mereka berdua.  Sebanarnya Jihan tak suka suasana seperti ini, karena semenjak hamil Zoya terlihat lebih cuek padanya bukan seperti kali pertama dia datang. Zoya lebih terbuka menerimanya.

Walaupun Jihan juga cemburu karena hafiz lebih memerhatikan Zoya ketimbang dirinya.

"Iya nih. Dedek bayi minta aneh aneh Han. Gimana keadaan kamu ? Sudah baikan ?." Tanyanya. Jihan mengangguk sambil tersenyum.

"Alhamdulillah mbak. Sudah baikan."

"Waktu periksa kemarin dedek nya cewe apa cowok mbak?." Tanya nya lagi. Zoya tersenyum lalu menatap madunya yang terlihat antusias itu.

"Cowo pas USG." Ucapnya senang sambil mengelus perutnya. Jihan pun ikut tersenyum dia bahagia melihat senyum di wajah Zoya.

"Masyaallah semoga lancar ya mbak. Oiya acara 7 bulanannya dimana ?."

"Dirumah ibu Han. Karena ibu pengennya mbak acaranya disana. Walaupun umi menyarankan acaranya di pondok." Ucapnya.

Dirumah Zoya ? Itu berarti sebentar lagi pria itu dan istrinya akan segera ke malang untuk acara 7 bulanan. Apa dia jga akan diajak ?. Sebentar lagi libur semester, itu artinya suaminya juga akan ikut mengambil libur karena ketepatan dengan 7 bulanan Zoya.

Lamunannya buyar saat hafiz datang dengan menenteng satu kresek berisi rujak buah. Dia berharap suaminya itu juga membelikannya.

Tapi....

"Ini." Ucapnya. Zoya menerima dengan senang, tingkahnya tak luput dari Jihan yang menatap datar keduanya. Hafiz benar benar pilih kasih, suaminya itu benar benar tidak peka sama sekali pun hafiz berfikir untuk membelikan makanan yang sama dengan Zoya.

"Saya gak dibeliin mas ??." Tanyanya saat mobil hafis sudah berangkat. Keduanya menoleh serempak, dengan sangat jelas Jihan melihat suaminya itu menatap dirinya marah.

"Tadi mas tanya kamu gak jawab. Apa susahnya bilang iya sih !!! Sekarang baru bilang pengen !!." Ucapnya sedikit membentak, entah pria itu sadar atau tidak. Zoya langsung menatap hafiz dan mencubitnya keras, karena menyadari ucapan hafiz menyakiti Jihan.

"Aww.... Kenapa dicubit." Ucapnya sambil mengelus tangganya yang di cubit Zoya.

"Mas sadar gak sih. Mas sudah membentak Jihan." ucapnya pelan. Hafiz langsung sadar dan pria itu menoleh pada Jihan yang masih diam menatap jendela mobil.

Terjebak Cinta Gus HafizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang