Masalah Baru

26 14 0
                                    

Segar.

Gerry tampak mengeringkan rambut dengan handuk kecil di dalam kamar mandi. Setelah berpakaian, dia keluar dari tempat basah itu, lalu sedikit terkejut ketika ada wajah baru di bunker kosong Jeremy ini.

“Nona Roket? Kaukah itu? Kau sudah sadar?!” Gerry berjalan mendekati empat orang yang berdiri di dekat sofa dan meja, membuat semuanya menengok. “Wah-wah, kau terlihat lebih cantik ketika sudah bangun. Apa keadaanmu baik-baik saja?”

Earlene tidak menjawab.

“Ekhem! Perkenalkan, aku Gerry, seorang penyelam, dan seorang penakluk,” seloroh Gerry sambil mengulurkan tangan kanan dan memampang ekspresi sok keren. Tangan kirinya yang menganggur menyisir rambut merahnya yang basah ke belakang.

Earlene menjabat tangan Gerry dengan sedikit ragu-ragu. “Earlene,” balasnya singkat.

Gerry menjentikkan jari. “Namamu cantik sekali, tapi tak secantik pemiliknya.”

“Hentikan, Gerry. Kau terdengar menyeramkan. Dia masih berumur dua puluh tahun,” sergah Joy yang tampak muak.

“Hei, jangan cemburu, Joy.”

“Cemburu?!”

“Sudahlah,” sela Jeremy. “Earlene. Jadi menurutmu, di kotak ini tidak ada daun yang tepat?” lanjutnya sembari menunjuk sebuah kotak besar di atas meja. Kotak tersebut berisi banyak sekali daun.

“Tidak ada.”

“Sudah kubilang kita harus ke hutan itu,” tukas Joy.

“Tunggu dulu. Earlene, apakah kau bisa menggambar daun yang kaumaksud?” Jeremy kembali bertanya.

Earlene mengangguk, kemudian mulai menggambar menggunakan kertas dan bolpoin yang ada di kolong meja. Beberapa saat kemudian, gambar itu dia tunjukkan kepada semua orang.

“Lihat?” Joy bersuara.

“Kenapa?” tanya Dave.

“Ini adalah Vismia Baccifera, tanaman yang aku teliti. Kita benar-benar harus pergi ke Amazon, sebelum keadaan Jelena makin buruk.”

“Amazon. Benar. Tanaman itu memang hanya ada di Hutan Amazon. Karena itu aku jarang melihatnya dijual di daerah tempat tinggalku,” timpal Earlene.

“Benar, ‘kan? Kalau begitu aku harus pergi. Dave, ayo ikut denganku.” Joy menyambar sebuah kunci di atas meja, lalu melemparnya ke arah Dave.

“Hei, tunggu!” pekik Gerry. “Aku tidak tahu apa-apa. Ada apa sebenarnya? Apa Nona Roket seorang dokter?”

“Jelaskan kepadanya, Jeremy,” jawab Joy.

“Joy, tunggu! Aku ikut!” pekik Gerry sekali lagi sambil menyusul Joy dan Dave yang sudah berjalan di koridor.

“Itu tidak perlu. Bukankah kau harus mengembalikan helikopter milik pamanmu ke Cartagena? Kembalikan saja helikopter jelek itu, sebelum kau mendapat masalah.”

“Aku bisa menundanya, bisa mengatasinya. Hei, aku sudah tidak ikut mencari obat semalam. Aku juga tidak bisa mempercayakanmu kepada orang tidak jelas itu. Dia tidak bisa menjagamu, Joy,” omel Gerry.

Saat ini, ketiganya ditambah Jeremy sudah berada di halaman bunker, lebih tepatnya di samping sebuah truk es krim dan TJ Jeep Wrangler yang dibawa Jeremy untuk bisa sampai ke sini bersama Earlene.

Dave berbalik sambil memutar bola mata. “Kalau aku tidak bisa menjaga Joy, dia pasti sudah mati dari dulu. Ayo, Joy. Perjalanannya akan sangat memakan waktu,” ujarnya, sebelum berjalan memutar untuk naik ke kursi kemudi.

The AmazoniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang