1

91.5K 3K 49
                                    


Denisa pov

Aku masuk ke rumah yang sudah sangat akrab dengan ku. Tentu saja. Hampirsetiap hari aku menghabiskan waktuku disini.

"Siang, Karin." Teriakku saat masuk ke dalam rumah Karin.

"Disini." Teriak Karin dari halaman belakang. Aku punmenghampiri Karin.

Saat sampai dihalaman, aku melihat Karin yang sibuk dengan HPditangannya. "

Kamu ngapain Rin?" Tanyaku bingung.

"Aku mau liat siapa yang bikin kakakku senyum-senyum." Akumakin bingung dibuatnya.

"Sist, nih kuenya." Suara yang sangat ku kenal menusuktelingaku dari dalam rumah.

"Gawat!" Terlihat Karin kalang kabut. "Nis, kamu alihinkakak aku ya. Pokoknya ajak ngobrol dulu sampe aku balik lagi!" Karin masukkerumahnya lewat pintu kiri dan tak lama kak Aldo masuk lewat pintu kanan.

"Loh? Denis? Kapan nyampe?" Tanya kak Aldo.

"Hmm baru kok kak." Ucapku gugup. Gugup sekali menghadapi kakAldo.

"Ohh. Trus Karinnya mana?" Kak Aldo duduk di kursi yang kosong.

"Hmm ga tau kak tiba-tiba masuk." Aku berkata jujur. Akumemilih ikut duduk dibangku yang kosong.

Setahun kenal dengan ka Aldo aku sudah akrab dengan orang yang aku kagumiini.

"Eh iya kamu udah tau mau lanjut ke SMA mana?" Tanya ka Aldo.

"Sama kaya Karin kak." Kak Aldo mengangguk-angguk seakanmengerti. "Kakak sendiri gimana kampus barunya? Pasti banyak perempuanyang cantik-cantik kan." Tanyaku sambil memainkan alisku. Kak Aldoterkekeh.

"Biasa aja. Malah kebanyakan yang genit." Kak Aldo mengangkatbahunya acuh.

"Tapi pasti ada dong yang bikin kakak suka?" Sebenernya akupenasaran juga apa ada perempuan yang kak Aldo suka?

"Hmm," kak Aldo nampak berfikir. "Ada." Kak Aldotersenyum. Tapi jawabannya membuatku bungkam. Tiba-tiba perasaanku langsungcampur aduk mendengar jawaban kak Aldo.

"Kakaaak!" Tiba-tiba Karin datang dari pintu yang sama saat diakeluar. "Mana kuenya?" Teriak Karin.

"Nih. Kamu gimana sih, minta diambilin malah ngilang." Kak Aldomenunjuk kue yang ada di meja kecil di tengah aku dan kak Aldo.

"Hehe ada urusah." Karin tersenyum penuh arti. "Aku amaDenis ke kamar dulu ya kak." Ku lihat Karin meletakan HP di tangannyasambil mengambil kue yang tadi di tunjuk kak Aldo. Sepertinya kak aldo tidakmenyadarinya.

Tanganku langsung ditarik Karin.

"Kalo ada apa-apa di kamar ya kak." Ucap Karin sebelum pergi.

Aku dan Karin jalan beriringan sampai ke Kamar milik Karin. Sampai dikamar, Karin mengunci pintunya dan meletakan kue yang dipegangnya asal.

"Denis, bener kan yang aku curigain!" Tiba-tiba Karin bicaraserius.

"Apanya?" Tanyaku penasaran.

"Itu! Kak Aldo! Kalo aku perhatikan suka senyum-senyumsendiri!" Aku mengerutkan kening. "Dan pas aku cek HPnya, ternyatabener! Isinya SMS sama perempuan yang nama kontaknya 'she'!" Perasaan anehmuncul mendengar itu.

Prasaan apa ini?

Seperti campuran kesal, sebal, tidak suka dan pasrah.

"Untung aja aku catet nomernya." Karin mengangkat HPnya yangmenunjukan nomer kontak 'she-nya ka Aldo!' "Aku mau tanya dia siapa."Kemudian Karin sibuk dengan HPnya.

DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang