8

24.4K 1.4K 15
                                    

Denisa pov

Mataku tak berhenti melihat daftar barang-barang yang dibutuhkan untuk butiktanteku ini. Sebenarnya butik ini sudah 70% jadi. 30% lagi yang harus akukerjakan. Dan aku rasa itu hal mudah jika aku mengerjakannya setiap hari.

Tapi aku tidak ingin melakukannya. Aku menyelesaikan butik ini perlahankarna suatu alasan. Ya aku tau kalian bisa menebak apa alasanku.

Ka Aldo! Itulah alasannya. Kenapa? Karna kalau butik ini selesai, tante Rikapasti langsung menyuruhku kembali ke Bali!

Tapi aku tidak mau! Aku masih ingin berada disini beberapa lama lagi karenamenurut pengamatanku aku maju selangkah dalam mendekati ka Aldo! Oh God!Selangkah!

"Mba," suara itu membuatku menarik diri dari isi fikiranku yangngelantur. "Maaf ganggu mba, ada yang nyariin didepan." Ucap salahsatu pegawai yang membantuku dari kemarin.

"Siapa?" Tanyaku penasaran. Karna memang yang tau aku disini hanyaka Aldo dan Karin.

"Saya ga tau mba. Cowo." Apa jangan-jangan ka Aldo? Senyumkumerekah.

"Makasih mas." Aku langsung keluar melihat siapa yang mencariku.

Tapi saat sampai didepan, senyumku pudar. Bukan sosok ka Aldo yang akutemukan berdiri menungguku. Tapi sosok yang bahkan aku tidak menyangka dia akanberada disini.

Setelah pertemuan dengan Yosua dua hari yang lalu dikantor ka Aldo, akutidak pernah membayangkan akan menemuinya dibutik tanteku yang bahkan masihdalam tahap dekor!

Untuk apa dia kesini?

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku padanya. Yosua hanyatersenyum polos.

"Aku hanya mampir. Tidak boleh?" Tanyanya. Aku menatapnya bingung.Bukan masalah boleh atau tidak boleh. Tapi kenapa dia harus mampir. "Emsebenarnya saat tadi aku lewat, aku melihatmu didalam sini. Jadi aku mampiruntuk menyapamu." Jelasnya tanpa menunggu Balasan dariku.

"Sudah mampirnya?" Tanyaku tanpa memperdulikan kesopanan sekarang.Aku tau aku terkesan mengusirnya. Tapi jujur aku sedikit tidak nyaman jika adadia disini.

"Apa aku diusir?" Tanya Yosua dengan wajah kecewa.

"Em maaf Yos, bukan maksudku mengusir. Tapi apa kau tidak ada kegiatanhari ini?" Yosua tampak berfikir.

"Jika tidak ada, apa kau mau makan siang bersamaku?" Akumenatapnya aneh. Apa yang tadi dia tanyakan?

"Aku sibuk." Aku mulai pura-pura mengecek kertas yang adaditanganku.

"Aku akan menunggu." aku memutar bola mataku. Menunggu? Serius?

Huhh laki-laki terlalu mempunyai ego yang besar jika disuruh menunggu.Apalagi untuk orang yang baru ditemuinya 2 kali. Jangan bilang aku percaya.

"Terserah. Tapi lebih baik kau pulang." Aku meninggalkannya danmasuk ke dalam ruangan bagian dalam butik untuk melanjutkan pekerjaanku yangtertunda.

****

Aldo pov

Aku memang tak berhenti tersenyum dari tadi malam. Vion menepati janjinya.Dia benar-benar membuat Karin mau menemui papa!

Ya memang aku pernah membuat perjanjian kecil degan Vion saat dia inginmenjadi pacar dari adik kesayanganku. Dia harus bisa membuat Karin bertemudengan Papa.

Cerita yang panjang dan menyedihkan jika aku harus menceritakannya disini.

"Al, apa kau masih membutuhkanku hari ini?" Suara Sandra terdengardari interkom.

DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang