Denisa pov
"Ini rumah siapa ka?" Tanyaku lagi karna ka Aldo belum menjawab pertanyaanku melainkan terus saja membawaku turun dari mobilnya.
"Lebih baik kita masuk dulu." Ka Aldo merangkul pinggangku dan menuntunku ke dalam entah rumah siapa ini.
Ka Aldo mengeluarkan kunci dari kantungnya dan membuka pintu rumah yang tidak besar dan tidak kecil ini. Oke lebih pas jika ku sebut rumah ini luas.
Pintu dibuka dan memunculkan ruang tamu luas yang kosong dengan cat putih polos. Tapi yang membuatku terpukau adalah lantai rumah ini dipenuhi klopak mawar putih yang bertebaran menyisakan rongga kecil dengan karpet merah.
Diujung karpet merah itu terdapat meja bundar kecil dengan taplak merah panjang yang menutupi kaki meja itu.
Dan yang membuat aku semakin terdiam adalah benda yang ada di atas meja bundar kecil itu. Dua miniatur angsa putih cantik didalam kotak kaca dengan cincin dilehernya.
Kakiku langsung lemas melihat ruangan dengan dekorasi seindah ini. Demi Tuhan ini seperti Altar!
"I-ini a-apa ka?" Tanyaku dengan suara serak. Badanku lumpuh total! Rasanya aku sudah tidak bisa mengontrol reflek tubuhku.
"Surprise." Bisik ka Aldo dengan suara yang sexy tepat di telingaku. Dan rasanya tulangku tidak bisa menahan tubuhku dengan semua godaan ini! Aku langsung mencengkram kemeja ka Aldo untuk menahan tubuhku agar tetap berdiri.
"Hold on lovely. Ini bahkan belum masuk bagian inti." Ka Aldo mencium pipiku lembut. Aku sudah tidak mampu berbuat apa-apa lagi selain diam dengan wajah bodohku.
Ka Aldo menuntunku berjalan dikarpet merah itu sampai diujung karpet merah didepan meja bundar kecil itu.
"Ku mohon, apapun yang sedang kaka lakukan sekarang, jangan PHP." Cicitku pelan. Aku sedang melambung sekarang membayangkan apa yang akan ka Aldo lakukan. Dan demi apapun yang ada dikota hilang Atlantis, aku tidak ingin harapanku pupus!
"Tenanglah lovely. Kita tuntaskan malam ini." Ka Aldo menggenggam tanganku erat.
Oh Tuhan! Aku janji aku tidak akan lupa berdoa lagi! Aku janji aku akan mengikuti semua perintah-Mu dan menjauhi hal yang Kau larang! Trimakasih telah mengabulkan harapan terbesar dalam hidupku!! Thanks a lot GOD!
"Biar ku perjelas lovely. Aku bukan orang yang romantis." Serius? Seperti ini tidak masuk kategori romantis? "Aku tidak suka menunjukan moment indah pada orang lain. Jadi seperti yang kau lihat, hanya ada kita berdua disini." Ka Aldo tersenyum manis.
"Seperti yang kau tau. Aku orang yang serius. Aku malas memikirkan soal percintaan sampai umurku yang hampir 30 ini. Tapi percayalah, aku tidak pernah lupa merancang masa depanku." Aku mengerutkan kening. Maksudnya?
"Tadi kau bertanya rumah siapa ini?" Aku mengangguk. "Ini rumah yang ku beli beberapa tahun lalu setelah menabung dengan cukup lama. Rumah yang dibangun sesuai gambaran rumah impianku. Rumah ini tak jauh dari rumah papa. Hanya berjarak beberapa rumah dari sini. Dan tidak ada yang tau tentang rumah ini selain aku dan sekarang kau."
"Ohh." Aku mengangguk-angguk mengerti. Ka Aldo memang hebat! Dia sudah sukses dan bisa beli rumah sendiri?! Wow!
"Kau tau lovely," aku kembali mempusatkan fokusku pada ka Aldo. "Setiap rumah punya ceritanya sendiri. Rumah adalah saksi bisu awal mula terbentuknya sebuah keluarga." Kata-kata ka Aldo membuat jantungku berdegub makin cepat.
Ka Aldo memutar tubuhku dan memelukku dari belakang.
"Apa yang kau lihat?" Ucap ka Aldo di samping telingaku. Pemandangan didepanku adalah dinding putih polos kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep
RomanceAku tak tau apa ini.Dan aku rasa aku tak perlu tau apa ini. Karna yang paling penting adalah dia nyaman berada disampingku dan aku nyaman berada disampingnya. Itu cukup buatku. -Aldo Apa sikapku kurang menunjukan perasaanku? kenapa ka Aldo ga j...