27

30.9K 1.7K 171
                                    


Dua bulan kemudian...

Aku keluar dari ruang sidang dengan hati plong.

Ahhh aku punya gelar sekarang! Aku bahagia!

Aku langsung mengeluarkan HPku dan memencet speed dial nomer penyemangatku.

Tapi sebelum aku sempat memelfonnya, HPku langsung bergetar dan menunjukan nama Yosua.

"Hai!" Sapaku ceria.

"Hai darl! Bagaimana sidangmu? Apa aku menelfonmu disaat yang salah?" Tanya Yosua.

"No! Kau selalu tepat waktu. Sidangku lancar. Dan aku mendapat gelarku!" Curhatku.

"Congratulations! Jadi ada tambahan huruf SS dibelakang namamu? Cie cie." Godanya. Aku hanya membalas ejekannya dengan kekehan.

"Well, kau sedang dimana?" Tanyaku.

"Aku dikantor ayahku. Biasa, dipaksa kerja rodi!" Yosua pura-pura berbisik.

"Hey! Ayahmu menyuruh nya untuk kebaikanmu tau!" Nasehatku.

"Hoho kau terdengar seperti bundaku." Aku yakin bibirnya sedang cemberut sekarang.

"Dan bagaimana dengan Jeane?" Tanyaku. Terdengar hening disebrang sana. "Yos?"

"hmm? Kabar kami masih sama." Suaranya terdengar murung.

"Sabar Yos." Aku menenangkan.

Memang sekitar dua bulan yang lalu aku kaget saat Yosua bilang Jeane adalah tunangannya. Dan sekarang dia sedang berada didalam masalah yang menurutku rumit.

"Iya. Santailah aku pasti baik-baik saja." Suara Yosua terdengar tenang.

"Kau pasti dapat yang terbaik Yos. Dan jika kau mau cerita, aku pasti akan mendengarkan." Yosua terkekeh.

"Thanks darling." Aku tersenyum. "Sudahlah. Aku menelfonmu untuk menyelamatimu atas gelarmu. Bukan bergalau karna masalahku!" Aku sekarang yang terkekeh. "Pokoknya kau harus meneraktirku nanti!"

"Wkwk yang itu sih pasti!"

"Hahaha btw, kau sudah menelfon Aldo?" Tanya Yosua tiba-tiba.

"Tadi aku ingin menelfonnya. Tapi kau keburu menelfonku duluan." Jawabku jujur.

"HEH? Kenapa ga bilang? Tadi katanya aku menelfonmu disaat yang tepat? Aku kira kau sudah menelfon tunanganmu yang berisik itu!" Wajahku bersemu.

"Kami belum resmi bertunangan Yos. Dan kau memang menelfonku tepat waktu. Aku baru saja keluar dari ruang sidang."

Tanpa sadar aku sudah berada ditaman kampusku. Karna pegal aku memilih duduk disalah satu bangku taman.

"Dia sudah melamarmu dan kau menerimanya. Berarti kalian resmi bertunangan. Dan oh serius Nis, dia akan marah-marah ga jelas padaku kalau tau kau menelfonku duluan!" Aku terkekeh.

"Aku akan menelfonnya setelah ini." Jawabku santai.

"Dan dia akan membunuhku siang nanti." Jawaban santai Yosua membuatku tertawa terbahak.

"Hahaha kau lebay!" Aku kembali melanjutkan tawaku.

"Yeee aku serius! Kau ingat minggu lalu karna aku menemanimu mengobrol sampai pagi, besoknya dia mengomeliku katanya aku membuatmu kesiangan untuk bertemu dosen pembimbingmu." Aku tertawa lagi mengingat kejadian itu. "Padahal kan kau yang minta ditemani mengobrol."

DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang