Denisa pov
"Acara kaka apa aja abis ini?" Tanyaku sambil membereskan kotakmakan yang baru saja kami habiskan. Lebih tepatnya ka Aldo habiskan!
Baruku tau ka Aldo seperti gozila kalau jam makan siang. Makannya banyaksekali! Porsi tiga orang!
Well, aku sedang diruangan kantor ka Aldo. Semenjak ajakannya waktuitu, aku jadi rutin datang untuk menemani ka Aldo dikantornya dan kadang-kadangmembawakan makan siang.
Karna katanya makanan didaerah sini tidak ada yang enak! Dan ka Aldo bisamati bosan jika harus bekerja tanpa ada teman mengobrol!
Aku heran bagaimana dia masih hidup padahal sebelumnya dia tidak pernah adateman ngobrol setauku. Atau, dia punya pacar yang menemaninya dulu?
Oke ingatkan aku untuk bertanya itu pada ka Aldo.
"Hanya kegiatan biasa. Meeting, mengecek ini, mengecek itu.Tanda tangan ini, tanda tangan itu." Ka Aldo menjawab dengan senyuman yangdipaksakan.
"Hey, kerjanya yang semangat dong!" Hiburku.
"Entahlah, aku sedang tidak mood hari ini." Ka Aldomenyenderkan tubuhnya di sandaran sofa. Aku pun bingung harus bilang apa lagi.
Ka Aldo melirikku sambil tersenyum.
"Tapi mungkin kalau dipeluk oleh pacarku, aku akan semangatbekerja." Ka Aldo merentangkan tangannya minta dipeluk. Dan sikapnyamembuat rona diwajahku kembali.
Ka Aldo memang jadi sering seperti ini. Bercandanya kelewatan! Bercandaannyaselalu sukses membuatku merona!
"Ja-jangan cari alesan deh." Jawabku dengan nada jutek untukmenutupi kegugupanku.
"Ayolah, hanya sebentar kok." Rengek ka Aldo. Astaga! Keluar dehsifat aslinya. Manja!
"Gimana ya?" Aku pura-pura berpikir. Sebenarnya tanpadisuruh pun aku pasti dengan senang hati memeluknya! Tapi rasa nya aku malujika melakukan itu! Aku takut ka Aldo menilai bahwa aku wanita yang agresif dangampangan.
"Kau terlalu lama!" Tiba-tiba aku ditarik ke dalam pelukannya. Akuyang kaget hanya bisa diam tidak membalas pelukannya.
Tapi tanpa membalas pelukannya pun rasanya pelukan ini sangat nyaman. Akumembenamkan kepalaku dikemeja ka Aldo yang harum.
Jadilah kami, dua orang yang sedang berpelukan santai menyender disofatapi bukan sepasang kekasih.
Aku murahan? Who's care? Yang penting aku bisa dekat dengan laki-lakiini.
"Ka?" Panggilku.
"Hmm?"
"Ga apa-apa nih kaka meluk aku?" oke pertanyaanku tidak benar.Seharusnya aku bertanya kenapa!
"Emang ga boleh?" Tuh kan pertanyaanku salah!
"Eh bukan gitu. Boleh kok." Jawabku cepat. "Ma-maksud akukenapa kaka jadi suka meluk aku?" Tanyaku terbata.
Tapi ada jarak waktu bagi ka Aldo untuk menjawabnya. Padahal ini pertanyaanmudah! Tinggal bilang kan kalau ka Aldo suka sama aku, trus aku bakalan bilangaku juga suka sama ka Aldo. Dan kita bakalan hidup bahagia selama-lamanya! Hehengayal!
"Karna kau mirip Karin." Duar! Aku hampir lupa padastatusku itu sangking terhanyutnya dengan posisi nyaman ini! Aku sampai lupabahwa aku hanya 'another sister'. Biar ku ulang. ANOTHER SISTER!
Hilang sudah bayangan bahagiaku yang sudah ku susun sedemikian cantikdikepalaku ini! Hilang sudah khayalan ka Aldo melamarku dan kami menikah. Yangada sekarang bayangan ka Aldo yang duduk dipelaminan bersamaku. Tapi aku dudukdibangku khusus keluarga!
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep
RomanceAku tak tau apa ini.Dan aku rasa aku tak perlu tau apa ini. Karna yang paling penting adalah dia nyaman berada disampingku dan aku nyaman berada disampingnya. Itu cukup buatku. -Aldo Apa sikapku kurang menunjukan perasaanku? kenapa ka Aldo ga j...