4. Kebenaran

2.7K 270 32
                                    

Nathan

"Fokus dong Nat, lo meleset terus dari kunci! Minggu depan kita tampil, lo jangan bikin kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fokus dong Nat, lo meleset terus dari kunci! Minggu depan kita tampil, lo jangan bikin kacau." Hema marahin gue.

Gue bikin kacau? Sejak kapan?

Ah, jadi gini. Gue sama anak-anak memang join ukm musik di kampus. Band kita namanya Dream band namanya. Sejak semester satu, anggotanya cuma kita berempat nggak pernah nambah ataupun kurang.

Anggota inti band maksudnya. Kalau di ukm musik pasti ada lah kating dan adekting lain.

Posisi gue sebagai gitaris. Hema vokalis. Jendra dia drumer. Sedangkan Reigan dia basis megang bas.

Well, kefamousan kita memang gak bisa diragukan. Jadi kampus ada acara tim band gue pasti selalu tampil. Bahkan kita sering tampil di luar dan bagi gue itu sangat menyenangkan.

Jendra nepuk pundak gue. "Nggak biasanya lo kayak gini."

Reigan nganggukin ucapan Jendra. Mereka jadi berhenti latihan dan ngerubungin gue.

"Tau lo, ada masalah apa sih cerita bro! Lo masih sama Miya kan? Hubungan kalian baik-baik aja? Nggak ada masalah kan?"

Gue udah dibombardir pertanyaan sama Hema. Reigan sama Jendra jadi juga ikutan kepo.

Gue mendesah panjang, ngeletakin gitar gue ke tempatnya. Rasa-rasanya gue udah nggak bisa menghindar lagi.

"Gue tidur sama Nata."

Satu

Dua

Tiga

Nggak ada reaksi dari mereka. Gue lihat mereka natap gue tanpa berkedip. Lalu setelahnya beberapa detik kemudian tawa mereka meledak di udara.

"PFTTT-HAHAHAHAHA!"

"Yang bener aja anjir!"

"Nata? Winata Adiba? Si cewek sok jual mahal dari jurusan sebelah itu?"

"Gamungkin banget, kita tahu selera lo Nat. Apa yang lo lihat dari Nata, dia cuma menang cantik doang."

"Mendingan Kayla kemana-mana. Saran gue kalau lo udah selesai sama Miya lo gebet aja tuh si Kayla." Reigan ikut berkomentar.

Gue natap mereka datar. Pada dasarnya kalau jadi mereka gue juga gak akan percaya sih.

Gue kan selalu manggil Nata dengan sebutan cewek aneh.

Meskipun kita tetangga dan kuliah satu fakultas juga gue gak pernah berinteraksi sama dia.

"Nat itu beneran?" tanya Reigan.

"Lo lihat muka gue, keliatan bohongnya emang?"

"Anjing Nat!"

Hema langsung berdiri ngedekatin gue. "Beneran anjing! Nat lo udah nggak waras ya?" Keliatan banget antara marah dan nggak percayanya.

Obsession Series 2; Salty and SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang