Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan putus sama Miya. Gue denger kabar itu di jam yang sama drama Miya datengin Nathan di kantin fakultas terjadi.
Kabar itu dengan cepat menyebar udah kayak angin. Semua orang jadi tahu kalau Miya si anak hits kampus putus sama Nathan. Termasuk gue yang sibuk di ruang kesenian dan dapet informasi itu dari Kayla.
Sebenarnya kenapa mereka putus? Terakhir gue cuma tahu Miya yang ngambek karena kencan yang dia rencanain sama Nathan gagal. Dan Nathan yang berakhir ngabisin waktu sama gue karena kita sama-sama kehilangan tempat untuk pulang.
Gue gatau kalau Nathan sama Miya bakal berakhir putus gini. Bukan karena gue kan?
Gue akhir-akhir ini merasa khawatir plus gelisah banget. Secara nggak langsung gue jadi orang ketiga diantara Nathan dan Miya.
Gue sebenernya males mikirin perasaan orang lain, termasuk Miya. Hubungan gue sama Nathan karena itu urusan gue ya sama Nathan. Gue gatau ternyata gue se enggak tahu diri ini.
Kalau gue nggak tahu diri terus Nathan apa? Cowok yang tadi pagi baru aja diputusin itu masih bisa tersenyum nyambut gue masuk ke dalam mobilnya.
Senyum Nathan cuma bertahan beberapa detik setelahnya bibirnya berubah datar.
"Tadi gue lihat Jendra ke sini, ngapain?"
"Hah? Jendra?" Cowok itu datang pukul tujuh berarti? "Lo dari jam berapa nunggu di sini?"
"Tujuh.."
Satu jam yang lalu? Pas banget berarti Nathan dateng dan Jendra masuk ke dalam.
"Dia pelanggan di kafe ini."
"Serius Jendra setiap hari ke sini?"
"Iya, Jendra sendiri. Kadang sama kalian kan? Ah beberapa kali doang sih gue lihat kalian ke sini."
