Nathan
Berita gue sama Nata pacaran udah tersebar di fakultas gue. Cewek-cewek yang tadinya pada ngantri langsung menyingkir. Nata emang nggak ada lawan sih.
Siapa yang mau nyaingin dia kalau belum apa-apa aja udah minder duluan?
"Nataaa!"
Biasanya kalau gue panggil kayak gitu Nata pasti langsung muter jalan. Sekarang enggak lagi, dia cuma diem dan nunggu gue samperin.
Kalau kalian pikir Nata bakalan bucin ke gue. Kagak. Mimpi aja sampai Nata berubah kayak gitu.
Nata tuh sayang plus trauma sama gue. Kayak kemarin pas main ke rumah. Pulang-pulang Nata mutusin nggak mau lagi pakai rok kalau ketemu gue.
"Ngapain di sini?" tanyanya bingung.
Pasalnya gue emang sendirian tanpa anak-anak. Kabur sih gue ceritanya. Mau ngapelin pacar.
"Nemuin lo lah, mau ngapain lagi emang. Ada kelas nggak habis ini?"
"Nggak ada, tapi gue ada urusan."
"Kemana? Gue temenin."
"Ruang kesenian," gue berohria sambil ngikutin langkah Nata buat pergi ke tempat itu.
"Lo yang pegang kunci ta?" tanya gue waktu lihat Nata ngeluarin kunci ruang kesenian.
"Cuma kunci cadangannya, gue dapet dari kak Malvin. Coba pikir kalau gue nggak punya kunci gimana bisa gue tidur di sini?"
Gue tertawa, ikut masuk Nata ke dalam. Meski di luar ada peringatan yang tidak berkepentingan di larang masuk. Nata nggak ngusir juga kok.
Tapi pantes sih kenapa orang luar nggak boleh masuk. Ruangan ini sangat besar, di dalemnya ada banyak karya seni. Patung, lukisan, anyaman banyak deh. Yoksi memang anak seni.
"Nat hati-hati!" Nata narik baju gue ngebuat gue kaget. "Diem aja di situ, gausah megang barang-barang di sini."
"Yaampun gue kaget loh ta.. lo mau nyari apa sih di sini?"
"Ada kuas gue yang ketinggalan. Diem aja di sini, nggak usah gerak kemana-mana. Okay?"
"Iya Nata." gue nurut.
Gue lihat Nata sibuk nyari-nyari kuasnya diantara tumpukan barang yang lain di atas meja. Aih, pengen bantuin tapi dilarang sama Nata kemana-mana.
"Lo biasa tidur dimana ta?"
Nata noleh ke gue sesaat. "Bukannya lo tau kalau gue tidur di sini? Harusnya lo tau gue tidur dimana dong. Lagian aneh, temen-temen gue aja nggak ada yang tau kok lo bisa tau?"
"Apa sih yang nggak gue tau tentang Nataaaa!" goda gue jahil.
Nata memutar bola mata malas. Gue nggak bohong soal tahu semua tentang Nata. Sampai ke dalem-dalem pokoknya. Hehe.
"Ta.."
"Hm? Ketemu!"
Baru juga gue mau ngomong, Nata lebih dulu bersorak bahagia karena nemuin barang yang dia cari. Gemes banget. Udah kaya nemuin harta karun sekarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Series 2; Salty and Sweet
Romance❝We fight, we fuck! But, what are we?❞ - by milkymiuw