45. Do-Nat

1.3K 135 27
                                    

Winata

Gatau kenapa gue kagen masa-masa SMA. Gue pengen banget pergi ke sekolah, dengan seragam SMA, sepatu dan tas. Semua itu terlaksana berkat Nathan. Juga temen-temen yang pada ikut ke sini.

Wajib. Nathan udah bikin gue sesenggukan karena dia marahinin gue. Bukan marah sih lebih tepatnya. Gue aja yang sensitif. Nathan salah menangkap maksud gue.

Gue yang salah omong sih sepertinya. Tapi gue nggak mau disalahin. Hehe.

"Jadi ceritanya kalian berempat cowok-cowok hits di sekolah. Terus nanti waktu kita lewat kalian cegat di sini. Okey?"

Kayla ngulang penjelasan gue. Iya, gue yang mikir scriptnya tapi Kayla yang menyampaikan.

"Iya terus?" tanya Hema. Keliatan males banget mukanya.

"Ya cegat aja terserah. Nanti bikin alur lagi setelah itu."

"Seriouslly Nata?" Reigan mendesah sedih.

Gue nutupin mulut dengan kepalan tangan, terkekeh geli. Gamau tau sih. Soalnya bayangin aja gue udah seneng gimana kalau beneran diwujudin sama mereka.

Secara ngelihat Nathan, Jendra, Hema, dan Reigan gini tuh berasa lihat F4 di drama itu tauk. Mereka kek cocok banget jadi the most wanted boys in the school!

"Ayo mulai!"

"Iya!"

Pada akhirnya mereka semua nurut sama ucapan gue.

Ceritanya gue dan Kayla sahabatan. Dan kita gak terlalu suka sama gengnya Nathan karena mereka suka berbuat ulah. Alias berandal nakal. Lihat aja baju mereka aja keluar-keluar, gak dikancingin, juga rambut acak-acakan dan full semiran.

"Kay, ke kantin jangan lewat sana deh!"

"Kenapa ta? Ini kan jalan yang paling deket."

"Ada Nathan dan antek-anteknya. Gue males. Mending muter aja yuk. Lo nggak mau dipalak kan?"

"Gausah takut, ada gue!"

"Hah bujuk buset, kita jadi tukang malak juga nih ceritanya?" gue denger suara Reigan protes. "Senakal-nakalnya gue keknya gak gini amat deh."

"Sama! Gue murid teladan dulu." Jendra menimpali.

Oke, konsentrasi. Gue harus tetap pada dialog. Nathan di sana juga udah natap gue dengan tatapan dinginnya.

Itu Nathan empat tahun yang lalu. Persis sama! Bukannya takut gue malah bahagia.

"Kay, lo ih! Diajak muter ju—"

"Cantik, mau kemana nih?" ucap Reigan, menggoda.

"Ke kantin, gak lihat lo ini jalan arah kantin?" sengak Kayla. Karakternya dingin.

"Weseh, berani banget lo! Anak baru nih bos keknya!" kata Hema ke Nathan.

Heh perasaan gue gak bilang kita jadi adik kelas mereka deh.

Gapapa gapapa. Yang penting mereka udah cegat kita. Setelahnya biarkan drama ini ngalir sesuai situasi.

"Siapa backingan lo cantik? Berani banget lo! Nggak tau siapa kita?" ucap Jendra ke Kayla.

Menghayati banget mereka. Jendra bad bay cakep juga haha.

"Biarin kita lewat!" kata Kayla, tegas.

Gue cuma jadi figuran rasanya. Gini aja gue udah seneng banget. Berasa beneran jadi anak SMA.

Sayangnya dulu gue gak kayak gini sih. Gue kan wakil ketos dulu. Jadi kerjaan gue menertibkan mereka-mereka ini.

Obsession Series 2; Salty and SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang