21. Gadis Masa Lalu

797 126 15
                                    

Hai, Deers! Malam ini malam terakhir ramadhan. Besok kita merayakan hari kemenangan. Mohon maaf lahir dan batin, ya🙏 Bila ada salah kata, salah dalam menyampaikan cerita, dan ada hal yang nggak sesuai dalam interaksi selama ini. Kuy, jangan lupa sedekah komen dan votenya😊

💕💕💕

Visit pagi ini, Bisma tak banyak bicara. Begitu mengobservasi pasien, dia duduk di nurse station untuk membantu mengisi tanda vital di rekam medis.

Berkali-kali desahan menguar. Kekecewaan yang menyembul karena igauan Kirana membuat suasana hatinya berubah. Dia tak menyangka, dalam tidur pun Kirana masih mengenang Bima. Rintihan yang meluncur dari bibirnya membuat Bisma berpikir Kirana mengenang kebersamaan intimnya bersama Bima.

Dua kali Bisma kecewa karena Kirana menganggapnya Bima. Dan dia tidak mau kecewa untuk ketiga kali. Maka, dia pun turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Semalaman dia tidak tidur dan memilih belajar di ruang makan daripada setan lewat dan menghasutnya.

Bisma merasa dia bukan laki-laki baik karena berniat ingin menjamah Kirana semalam. Dia ingin menjadi suami seutuhnya untuk Kirana. Memberi nafkah batin dan menerima pelayanan seorang istri di ranjang. Tapi, gara-gara itu, dia menjadi tahu diri. Ternyata dari dulu hingga sekarang hati Kirana hanya untuk Bima.

Padahal selama ini, Bisma selalu memandangnya dari jauh …. Memilih mengalah saat Bima mengatakan bahwa dia mendapat surat anak kelas 1.

Bagaimana bisa Bisma mengatakan bahwa dia juga menyukai Kirana saat itu? Ketika melihat senyum lebar di wajah Bima,  dia memilih bungkam. Melipat kembali perasaan, dan saat Keira datang, dia menerimanya dengan harapan bisa melupakan Kirana.

Nyatanya, tidak bisa sama sekali! Walau putus nyambung dengan Keira, pada akhirnya mereka memilih berpisah dan setelah lulus, dia pun menghilang di pulau seberang sampai Mami memanggilnya agar mengikuti pendidikan dokter spesialis.

Setelah setahun pergi, dia kembali mendapati Bima melamar Kirana. Setidaknya saat kembali, hatinya lebih tertata. Dua belas purnama yang berlalu telah mengubur perasaannya melalui pasang surut arus perjalanan hidup saat melayani masyarakat pedalaman Papua.

Bisma mengira, dia telah melupakan Kirana. Sampai Bima pergi ….

"Aku tahu semua. Kamu menyukai Kirana. Jadi, jaga Kirana buatku."

Ucapan Bima di detik-detik terakhir hidupnya membuat Bisma tersentak. Dia seperti pencuri yang tertangkap basah. Namun, Bisma hanya diam dan menyeka setitik air yang mengalir di pelipis Bima saat jiwa kembaran hampir tercabut dari raga. Dia merasa bersalah pada Bima karena selama ini kembarannya tahu, diam-diam Bisma memperhatikan Kirana dari jauh.

Selanjutnya, Bisma tak pernah mengira, bahwa dia akan melaksanakan wasiat Bima dengan cara yang sangat tidak mengenakkan. Walau dia ingin mendapatkan Kirana kembali, tetapi bukan dengan cara dipaksa menikahi karena Kirana sedang mengandung janin dari benih Bima. Sontak dia linglung. Bisma marah karena tak menyangka Bima menodai Kirana. Yang membuat emosinya lebih bergolak adalah ketika dia menyadari hati Kirana hanya untuk Bima sampai-sampai gadis polos itu berani berbuat nekat melakukan dosa.

Namun, tetap saja perasaan yang sempat tenggelam itu kembali mengapung. Walau marah dan ingin menolak karena enggan dijadikan pelampiasan, dia tetap tak bisa berpaling dari Kirana. Bahkan kini rasa cintanya lebih besar hingga membuat dadanya sesak.

"Bro, opo'o? Pulang-pulang kok suntuk gitu?" Sangka yang berjiwa detektif menepuk pundaknya.

Bisma mendesah. Kini tak ada lagi yang bisa dia tutupi. Apalagi kemarin, saat dia bertemu Keira hingga melupakan membalas pesan Kirana.

Bola mata Bisma bergulir ke kiri dan ke kanan. Memastikan tidak ada orang di dekat mereka, dia lalu bicara dengan lirih. "Aku kemarin hampir kebablasan! Sekarang aku ngerti rasanya kamu menahan diri banget pas deket Kai."

Hold My Hand (Completed-Pindah Ke KK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang