Sona terkejut melihat Bima yang sedang bertelanjang dada sambil menyuci bajunya yang kotor. Tubuhnya yang putih dan berisi dengan sedikit bulu membuat pikirannya sejenak buyar.
"Kak Bima." ucap Sona memanggil namanya sambil memalingkan wajahnya.
Bima menatapnya dan berdiri mendekatinya. Sona semakin memalingkan wajahnya agar tidak melihat tubuh Bima yang sedang bertelanjang dada itu.
"Em- aku bawa baju ini untukmu, tenang saja ini masih bersih." ucapnya dengan gugup.
Bima pun mengambilnya dan mengucapkan terimakasih padanya.
"Kalau begitu aku akan kembali ke kelas." kata Sona sambil meninggalkan Bima.
Bima kemudian mengenakan pakaian itu. Pakai tersebut sedikit kecil dan membuat lekuk tubuhnya terlihat. Ia juga mencium aroma buah yang menyengat di baju itu.
"Sudah aku berikan." ucap Sona kepada Yerin dan Mahen.
"Ini baju olahragaku." ucap Sona memberikan bajunya kepada Mahen.
"Bentar lagi kelas akan dimulai. Kamu harus akting sakit perut yang natural ya Sona!" perintah Yerin kepada Sona.
"Akan aku coba." ucapnya dengan memasang wajah yang sedang kesakitan.
Semua orang pergi ke Lapangan meninggalkan Sona yang pura pura sakit di kelas.
Kelas pun berakhir dan mereka akan segera pulang.
"Minggu ini kalian sibuk tidak?" tanya Yerin dengan antusias.
"Tidak, aku hanya akan membaca buku novelku. Emang mau kemana?" tanya balik Sona kepada Yerin.
"Aku ingin mengajak kalian untuk pergi ke Water boom, apa kalian mau?" tanya Yerin lagi.
"Apa? Aku tidak bisa berenang." Ucap Sona dengan reaksi ketakutan.
"Ini tidak dalam kok Sona." ucap Yerin menjelaskan.
"Kita akan sewa pelampung juga. Nanti kamu selalu di dekatku saja." ucap Yerin kepada Sona sambil memegang pundaknya.
"Ta-ta- tapi..." ucap Sona terbata bata.
"Jadi sudah diputuskan, kita akan berangkat besok pukul 8.00. Sampai ketemu besok!" ucap Yerin memutus ucapan Sona.
Setelah itu mereka pun kembali menuju kerumahnya masih masing untuk beristirahat.
"Aku benar benar tidak bisa berenang Mahen." ucap Sona kepada Mahen."Tenang saja, tinggi kolam renangnya tidak sampai 150 cm. Tinggimu sekarang 160 cm, tidak akan tenggelam." ucap Mahen menenangkan Sona.
"Aku masih takut, Mahen." kata Sona sambil mencoba tersenyum.
"Dulu kita masih kecil jadi kau tenggelam, sekarang kita sudah besar." ucap Mahen sambil menenangkan Sona.
Dimalam harinya ketika Sona membaca novel mermaidnya, tiba tiba ponselnya bergetar.
Ia pun melihat layar ponselnya, ternyata pesan DM instagaram dari seseorang.
"Sedang apa? Apa kau sudah tidur?" isi pesan itu.
"Siapa?" tanyanya sambil memeriksa akun yang me DM nya.
"Apa kau tidak mengenalku?" balasnya yang berisinya pertanyaan.
"Fotomu kucing bagaimana aku bisa tahu?" balas Sona sambil memberikan emot wajah bingung.
"Baik, akan aku ganti fotoku." balasnya.
Sona melihat foto profil akun tersebut yang berubah, ia melihat sebuah tangan yang terdapat jam tangan pemberiannya.
"Kak Bima?" tanyanya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang idol K-Pop
Teen FictionBayangkan jika kalian memiliki pacar seorang idol K-pop yang terkenal. Pasti sangat menyenangkan bukan? Ternyata itu tidak menyenangkan seperti apa yang dipikirkan. Bagaimana tidak, kalian harus merahasiakan hubungan tersebut demi karir pacarmu. Mun...