Sona menatap wajah laki laki itu dengan aneh, ia tidak menyangka bahwa Leo sangat berbeda dari biasanya.
"Jadi kau malu untuk membeli eskrim?" tanya Sona sambil mengerutkan dahinya.
"Iya." jawabnya singkat sambil melihat kearah wajah Sona.
"Kau tidak perlu malu, anggap saja hanya ada kau dan penjaga toko yang ada di ruangan itu? Kau tidak perlu memikirkan apa yang di pikirkan para pengunjung!" ucapnya memberi saran agar Leo tidak merasa malu.
"Bagaiman jika penjual tersebut juga bergosip tentangku?" tanyanya bingung sambil mengusap wajahnya yang kesal.
"Tidak mungkin, penjualnya malahan merasa senang karena ada orang yang membeli es krimnya." ucapnya sambil menepok jidat nya.
"Benarkah?" tanya lagi memastikan dengan menatap serius wajah Sona.
"Kamu tidak perlu hiraukan pikiran mereka, yang penting kita jadi diri kita sendiri dan buat diri kita bahagia." Jawab Sona dengan suara yang lembut.
"Pikiranmu sangat positif, Sona." Jawabnya takjub.
Sona tersenyum dan berkata "Kalau begitu ayo pulang, sudah jam 4 sore." perintah Sona kepada Leo.
Leo kemudian berdiri dan berjalan menuju motornya untuk mengantar Sona pulang.
"Oh ya, tolong berikan nomer teleponmu!" ucap Leo sambil memberikan HP nya.
"Hem... Kan di grup kelas sudah ada. Aku kan Adminnya." jawabnya sambil tertawa kecil.
"Lupa." jawabnya singkat dengan sedikit senyum terlihat di bibirnya.
Keesokan harinya. Ketika dikelas, Yerin berjalan mendekati Sona. Ia meminta Sona untuk membantunya mempersiapkan class meeting solo songnya.
"Sona bisakah kau membantuku?" tanya Yerin dengan antusias.
"Bantu apa Yerin?" tanyanya balik dengan antusias juga.
"Bisakah kau membantuku mempersiapkan solo songku? Aku tidak tahu harus mulai dari mana." tanyanya sambil menunduk malu.
"Tentu bisa, aku kan sudah berjanji kepadamu." jawabnya sambil tersenyum kearah Yerin.
"Terimakasih Sona." jawabnya dengan senang.
"Kamu menampilkan lagu apa Yerin?" tanya Sona sambil berjalan duduk kearah tempat duduk didepan kelasnya.
"Sebenarnya ada banyak lagu yang disediakan panitia, tapi aku ingin menyanyikan lagu anganku anganmu milik Raisa." jawabnya sambil duduk di sampingnya.
"Oke, Kalau begitu nanti kita latihan di rumahmu?" tanya Sona sambil berdiri.
"Terserah kau saja, aku ikut denganmu" jawab Yerin dengan senang juga.
Selepas pulang sekolah Sona pergi kerumah Yerin untuk membantunya latihan bernyanyi. Dirumah tersebut terdapat Ibu Yerin yang menyambutnya dengan baik.
"Temannya Yerin?" tanya ibu Yerin kepada Sona.
"Iya tante." jawabnya dengan ramah.
"Kalau begitu, silahkan masuk!" ucap ibu Yerin mempersilahkan Sona masuk.
Tak lama Yerin keluar dari kamarnya dan membawa Sona ke halaman belakang rumahnya.
"Ma, aku sama Sona latihan di halaman belakang. Makanan dan minumannya di bawa kesana ya ma!" ucap Yerin kepada Ibunya sambil menarik tangan Sona kebelakang halaman.
"Iya, nanti mama bawa kesana." ucap ibunya kepada Yerin yang entah mendengar atau tidak.
Tak lama kemudian, Sona dan Yerin mulai latihan bernyanyi. Tanpa dugaan suara Yerin sangat lah merdu, suara tersebut sangat berkarakter, lembut tapi terkesan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang idol K-Pop
Teen FictionBayangkan jika kalian memiliki pacar seorang idol K-pop yang terkenal. Pasti sangat menyenangkan bukan? Ternyata itu tidak menyenangkan seperti apa yang dipikirkan. Bagaimana tidak, kalian harus merahasiakan hubungan tersebut demi karir pacarmu. Mun...