BAB 3 BERFOTO DENGAN KAMBING

16 3 0
                                    

Di Halte Bus pukul 14.30. Sona dan Mahen menunggu bus yang akan membawa mereka pulang. Akan tetapi Sona baru sadar bahwa kalung pemberian Mahen hilang.

"Mahen, kalungku hilang." ucap Sona dengan cemas sambil mencarinya di dalam tas ranselnya.

"Kalung pemberianku?" tanya Mahen bingung.

"Iya," ucapnya singkat sambil memeriksa isi tasnya lagi.

"Bagaimana bisa? Mungkin tertinggal dirumah?" tanya Mahen.

"Tidak, aku selalu memakainya." jawab Sona yang semakin panik.

Mahen berusaha menenangkan Sona yang sedang panik karena kehilangan kalungnya "Sudah tidak apa apa Sona. Tidak perlu dipikirkan."

"Tapi Mahen, kamu menabung lama untuk memberikan kalung itu kepadaku. Tapi sekarang, aku menghilangkannya." ucap Sona meminta maaf.

"Sudah ayo kita masuk, Busnya tidak bisa menunggu kita terlalu lama." ucap Mahen sambil menarik tangan Sona.

Didalam bus, Sona masih tetap memikirkan kalungnya.

"Apa disaat istirahat tadi kamu melihatku memakai kalung itu?" tanya Sona kepada Mahen.

"Aku tidak mengingatnya... Sudah lupakan saja Sona. Ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan yaitu berfoto dengan kambing, Kau tidak ingin dihukum lagi kan?" ucap Mahen sambil memegang pipi Sona yang sedari tadi cemas karena kalungnya.

"Iya aku ingat, tapi aku masih merasa bersalah padamu karena tidak bisa menjaga kalung itu. Karena kamu berkata begitu aku akan berusaha melupakannya." ucap Sona dengan mata yang berkaca kaca.

"Oh ya, nanti habis ganti baju kita langsung ke rumah Pak Danar untuk meminjam kambingnya!" perintah Mahen agar Sona tidak bersedih lagi.

"Baik Mahen, nanti aku langsung kerumah Pakde setelah ganti pakaian." jawab Sona.

Setelah berganti pakaian, Mereka pergi kerumah pak Danar dan meminta izin meminjam kambingnya untuk difoto. Pakde Danar pun mengizinkan mereka. Di kandang itu Mahen dan Sona melihat banyak kambing yang lalu lalang.

"Sona, kita pilih kambing yang mana?" tanya Mahen sambil melihat kambing kambing milik pakde Danar.

"Yang kecil itu gimana? Soalnya imut." jawab Sona sambil menunjuk anak kambing yang berada di pojok ruangan tersebut.

"Oh anak kambing itu. Sebentar, aku akan menangkapnya. Kamu tunggu disini jagain induknya siapa tau dia menyerangku." perintah Mahen kepada Sona.

"Oke." jawab Sona.

"Ayo kambing imut, sini! Mbek mbek mbek..." ucap Mahen kepada anak kambing tersebut.

Akan tetapi anak kambing tersebut malah loncat loncat ketika didekati Mahen, sehingga membuatnya sulit untuk ditangkap.

"Kambing, kok kamu loncat loncat, aku tidak akan melukaimu. Aku hanya akan berfoto denganmu sebentar." ucapnya kepada anak kambing itu.

"Sona tangkap, ia pergi kearahmu!" Perintah Mahen pada Sona.

Sona yang melihat itu langsung berusaha menangkap kambing itu.Akhirnya setelah bersusah payah, kambing itu berhasil ditangkap oleh mereka. Mereka secara bergantian berfoto dengan anak kambing itu. Setelah berfoto mereka pergi kepercetakan untuk mencetak fotonya. Karena mengantri Sona menyuruh Mahen pergi karena Mahen ada les matematika.

Mahen awalnya menolak, akan tetapi karena desakan Sona akhirnya dia setuju.

Ketika Sona sampai di percetakan ia bertemu ketua OSIS yang menghukumnya tadi. Namun ia hanya terdiam tidak memperdulikan kehadirannya.

Pacarku Seorang idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang