BAB 18 MEMBELI ES CREAM LAGI

9 3 0
                                    

Setelah berjalan jalan dimall tersebut, mereka melihat salon yang mereka cari. Mereka masuk dan bertanya dengan hairstaylist di salon tersebut. Yerin kemudian mengubah rambutnya yang lurus menjadi sedikit bergelombang.

Sona pun menunggu Yerin di ruang tunggu. Tak lama setelah duduk di ruang tunggu, tiba tiba ia mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal.

Sonapun mengangkat panggilan tersebut, "Sona kau dimana? Bisakah kau membantuku?" tanyanya dengan nada tergesa gesa.

"Aku ada di Mall dengan Yerin, ada apa?" tanya Sona bingung.

"Oke, aku akan menjemputmu." ucapnya lalu memutuskan telepon.

"Eh kok di matiin? Aku kan belum kasih tau mallnya dimana?" batin Sona bingung.

Dan benar saja orang tersebut menelponnya lagi " Kamu lagi di mall mana?" tanyanya.

"Sudah sudah, tenangkan dirimu. Tarik nafas, hembuskan, tarik nafas, hembuskan, tarik nafas, hembuskan. Oke, sekarang kamu beri tahu kamu siapa, dan kenapa mencari ku." ucap Sona dengan nada lembutnya.

"Aku Leo, aku ingin makan es krim lagi." ucapnya dengan nada beratnya.

"Astaga, kamu ini." ucap Sona sambil menepok jidat nya.

"Kau dimana? Kau harus mengantarku untuk membeli eskrim!" perintahnya sambil menyalakan motornya.

"Oke oke, sekarang aku ada di Mall deket taman, aku akan menunggumu di lantai bawah." perintah Sona kepada Leo.

"Oke aku akan segera kesana." jawabnya sambil menutup telponnya.

Sona kemudian pergi kelantai bawah dan menunggu Leo datang. Sona melihat lihat dengan seksama keberadaan Leo, namun ia tidak melihat keberadaanya disana.

Tanpa diduga seseorang dari belakang memegang pundaknya. Orang tersebut memakai pakaian serba hitam mulai dari baju hitam, celana, topi hitam, kacamata hitam dan masker hitam yang menutupi wajahnya.

"Woi kaget." ucap Sona terkejut.

Laki laki yang menepuk pundaknya hanya terdiam.

"Kamu kenapa pakai baju seperti ini?" tanya Sona bingung.

"Sudah, ayo kita keluar dan membeli es krim." ucap Leo dengan suara beratnya.

"Di mall ini juga ada, apa kau ingin membelinya ditempat ini?" tanya Sona bingung.

"Aku ingin es krim di toko kemaren." ucap Leo kepada Sona.

"Hem... Baiklah, kalau begitu. Aku beritahu Yerin dulu." ucapnya sambil mengambil ponselnya.

"Yerin aku pergi, temanku mengajakku untuk membeli eskrim." bunyi pesan tersebut tetapi Yerin tidak membalasnya karena rambutnya sedang di tata oleh hairstaylist.

Setelah sampai didepan toko, Leo tidak mau masuk ketoko tersebut. Ia ingin menunggu Sona di parkiran.

"Ini uangnya, cukup kan? Aku akan menunggumu di parkiran." ucapnya sambil mengeluarkan 3 lembar uang 100 ribuan.

"Kali ini kau harus ikut. Kau harus tau cara membeli es krim sendiri agar tidak merepotkanku." ucap Sona sambil memegang tangan Leo.

"Gak, aku gak mau." jawabnya singkat sambil melepaskan tangan Sona dari tangannya.

"Oke kalau begitu, aku juga gak mau beli." ucap Sona sambil menyerahkan kembali uang tersebut, akan tetapi Leo menghentikannya.

"Baiklah baiklah. Ayo masuk!" ucap Leo sambil turun dari motornya.

Mereka berdua kemudian masuk ketoko tersebut dan pergi memesan ke teler toko.

"Mau pesan varian rasa apa?" tanya teler tersebut sambil menatap wajah mereka berdua.

Pacarku Seorang idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang