BAB 9 MAIN AIR

10 3 0
                                    

Setelah lama meyakinkan Sona, akhirnya Sona mau diajak untuk naik seluncuran.

Setelah sampai diatas mereka semua melihat pemandangan dibawah.

"Ini terlalu tinggi, aku takut." ucap Sona dengan perasaan takut.

"Ini sangat menyenangkan. Kamu harus mencobanya!" ucap Yerin dengan meyakinkan.

"Kalau begitu aku duluan!" ucap Yerin sambil berada diposisi meluncur.

"Woah.... Seru sekali!" teriak Yerin sambil meluncur.

"Tuh kan, tidak terjadi apa apa." ucap Mahen.

"Sekarang aku yang coba." ucap Bima sambil siap siap meluncur.

"Oke, silahkan kak." ucap Mahen mempersilahkan Bima untuk berseluncur.

"Sekarang kau yang coba Sona." perintah Mahen kepada Sona.

"Aku tidak bisa, aku takut." ucap Sona dengan perasaan takut.

"Ayo Sona jangan takut, bayangkan saja seperti mendengarkan lagu euphoria ketika meluncur. Rasanya seperti terbang." perintah Mahen sambil memegang kedua pundak Sona.

"Oke oke, aku coba ya!" ucapnya dengan tidak yakin.

Sona pun berusaha untuk meluncur, namun karena Bima terlalu dekat dengan seluncuran, alhasil Sona menabrak tubuh Bima. Mereka berdua masuk kedalam air karena peristiwa tersebut.

Mahen kemudian berlari dan memeriksa keadaan Sona yang nyungsep.

"Apa kau baik baik saja." ucap Mahen dan Yerin kepada Sona.

"Hidungku kemasukan air, ini panas." ucap Sona sambil menahan tangis.

Mahen pun menenangkan Sona yang sedang menangis.

"Tenang ini akan baik baik saja." kata Mahen sambil menenangkan Sona.

Melihat itu Bima pergi menjauh dari mereka. Yerin pun bingung harus bagaimana, ia hanya mematung memegang pundak Sona. Mahen membawa Sona kepinggir kolam.

"Yerin, Mehen maaf membuat liburan kalian tidak menyenangkan." ucap Sona kepada Mahen dan Yerin.

"Tidak, aku tau kalau rasanya takut itu tidak menyenangkan. Aku juga memiliki juga. Jadi jangan terlalu khawatir." ucap Yerin kepada mereka.

"Terima kasih Yerin karena sudah memahami keadaan kami." ucap Mahen berterima kasih.

"Iya tidak apa apa Mahen." balas Yerin.

"Kalian lanjutkan saja mainnya. Aku akan duduk disini saja." ucap Sona menyuruh mereka melanjutkan main airnya.

"Apa kamu benar baik baik saja? Kalau kurang baik ayo kita pulang saja." tanya Mahen dengan khawatir.

"Tidak apa apa, aku baik baik saja. Lagi pula kita juga tidak enak sama Kak Bima." ucap Sona meyakinkan.

"Oke kalau begitu. Aku akan mengambilkan handuk untuk." ucap Mahen sambil mengambil handuk yang berada di dalam tas mereka.

Yerin dan Mahen meninggalkan Sona yang duduk disana. Ia mencari dimana keberadaan Bima.

"Kok Kak Bima tidak ada?" Tanya Yerin bingung.

"Iya, kemana dia?" tanya balik Mahen.

"Apa dia marah? Karena kejadian tadi?" tanya Yerin.

"Oh iya aku lupa. Kak Bima tadi di tabrak Sona, mungkin ia terluka." ucap Mahen panik.

Setelah lama mencari akhirnya ia menemukan Bima sedang duduk dibawah pohon.

"Bukankah itu Kak Bima?" tanya Yerin sambil menunjuk pohon yang tidak jauh dari mereka berdiri.

Pacarku Seorang idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang