Benar saja, orang tuanya tidak mengizinkannya pergi. Mereka khawatir kepada putranya.
"Ayah tidak mengizinkanmu! Disana kau tidak memiliki siapa siapa. Bagaimana jika ada hal buruk yang terjadi denganmu?" ucap ayah Mahen menolak memberikan izin pada Mahen.
"FG entertainment adalah agensi yang besar ayah. Tidak mungkin mereka akan berbuat buruk pada trainenya. Ayah percayalah padaku! Ini mimpiku!" bujuk Mahen agar kedua orang tuanya mengizinkannya pergi.
"Mengapa kau sangat ingin menjadi idol? Kenapa tidak seperti kakakmu yang menjadi dokter?" tanya ayahnya agar pikiran Mahen menjadi bimbang.
"Tidak ayah, aku tidak ingin menjadi dokter. Itu keinginan ayah bukan keinginan ku!" bantah Mahen kepada Ayahnya.
"Kau ini! Apa kau tidak percaya pada ayah? Ini demi masa depanmu!" ucap Ayahnya dengan sangat marah.
"Apa ayah tahu? Aku sangat tidak suka belajar. Aku lelah harus ikut kelas tambahan. Selalu mengikuti kemauan ayah. Tapi sekarang aku sadar bahwa kemampuan bukan di pelajaran tapi seni. Apa ayah tidak bisa mengerti aku?" ucap Mahen membela diri.
"Kau ini sangat keras kepala!" ucap ayahnya sambil mengangkat tangannya untuk memukul Mahen tetapi berhasil di hentikan oleh ibunya.
"Berhenti suamiku! Mahen sudah dewasa, dia bisa berfikir dan menentukan pilihan hidupnya. Mengapa memaksanya menjadi dokter jika dia tidak mau? Apa kau yakin jika dia sudah jadi dokter dia akan bahagia?" ucap ibu sambil berusaha memegang tangan suaminya.
Setelah berusaha payah membujuk ayahnya akhirnya ia di izinkankan menjadi trainee di Korea.
"Baiklah, jika itu yang kalian inginkan. Tapi jika terjadi hal buruk terjadi pada Mahen maka jangan salahkan ayah. Ayah sudah memperingatkanmu?" ucap ayah akhirnya setuju.
Mahen membuka kembali kontrak itu. Setelah membaca dan memahami kontrak itu akhirnya ia menghubungi pihak agensi itu.
Keesokan harinya, Mahen mengurus surat pindah sekolahnya.
"Duar~ ada apa?" ucap Bima mengejutkan lamunan Sona.
Sona hanya terdiam dan memasang wajah layu.
"Apa kau sakit? " tanyanya lagi sambil memegang dahi Sona.
Sona pun menatap Bima dengan perasaan sedih.
"Mengapa kau menangis? Apa kau ada masalah dengan Mahen? Apa kau putus dengannya?" ucap Bima bingung.
Diluar dugaan, Sona semakin menangis mendengar perkataan yang keluar dari Bima.
"Apa ini benar? Jangan sedih, masih banyak orang yang mencintaimu!" ucap Bima menenangkan Sona.
Sonapun menghapus air matanya dan berkata pada Bima dengan nada tinggi "Mengapa kau berkata seperti itu? Aku tidak putus dengan Mahen!"
"Lalu mengapa kau menangis?" tanyanya bingung.
"Tolong tinggalkan aku! Aku ingin sendiri!" perintah Sona dengan tatapan tajam tapi dengan air mata yang mengalir di matanya.
"Baik baik, aku akan pergi!" ucap Bima sambil pergi meninggalkan Sona.
Sona pun menangis dibalik pohon itu sendirian.
Tanpa diduga, Bima kembali sambil membawa susu strobery ke pada Sona.
"Minumlah! Minuman ini akan mengurangi kesedihanmu." ucapnya sambil memberikan minuman itu pada Sona.
Sona pun mengambilnya dan meminumnya. Setelah beberapa saat Bima bertanya apa yang terjadi dengannya.
"Sekarang, ceritakan apa yang terjadi padamu?" tanya Bima sambil menatap Sona.
Sona kemudian membuka suaranya "Mahen akan menjadi seorang trainee K-pop."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang idol K-Pop
Teen FictionBayangkan jika kalian memiliki pacar seorang idol K-pop yang terkenal. Pasti sangat menyenangkan bukan? Ternyata itu tidak menyenangkan seperti apa yang dipikirkan. Bagaimana tidak, kalian harus merahasiakan hubungan tersebut demi karir pacarmu. Mun...