Keesokan Harinya ketika istirahat latihan, Mahen mengirim pesan kepada Sona untuk menanyakan keadaannya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Mahen.
"Aku baik, bagaimana denganmu? Apakah sudah sembuh?" balas Sona dengan cepat.
"Hehehe... Sudah. Hari minggu kamu sibuk tidak? Aku ingin menonton film. Apa kau bisa pergi?" tanya Mahen dengan perasaan yang penasaran.
"Boleh, kebetulan hari minggu aku libur." balas Sona.
"Bagaimana kalau jam 7?" ujarnya memberi saran.
"Oke, dimana?" balasnya setuju dengan saran yang diberikan oleh kekasihnya itu.
"Aku akan berbagi lokasi." jawabnya sambil mengirimkan alamat bioskop tersebut.
"Oke sampai bertemu." balas Sona sambil mengirimkan stiker kucing imut.
"Oke." jawab Mahen singkat karena latihan akan kembali di mulai.
Tak terasa hari minggu telah tiba, setelah pulang latihan ia bergegas ke asrama dan berganti pakaian.
"Eodi gaseyo?" tanya Hyun Jae karena melihat Mahen yang memakai baju yang amat tertutup.
(Mau kemana kau?)
"Yeonghwaleul boleo gaseyo." jawab Mahen singkat.
(Pergi nonton film.)
"Gat-i gado doelkkayo?" tanya Hyun Jae dengan antusias.
(Bolehkah aku ikut?)
"Em... hyeong jal jinaeyo. chingulang beolsseo yagsoghaess-eo." ucap Mahen dengan wajah tidak enak hati.
(Em... Bagaimana ya hyung. Aku sudah berjanji dengan temanku)
"Geuleom nahante geu salam sogaesikyeojwo!" ujarnya dengan menatap wajah Mahen.
(Kalau begitu kenalkan aku dengannya!)
"Mian hyeong, nae chinguneun naeseongjeog-in seong-gyeog-ila bulpyeonhal geos gat-a." ucap Mahen berbohong.
(Maaf Hyung, temanku seorang introvet aku takut dia akan merasa tidak nyaman.)
"Al-ass-eo al-ass-eo ihaehae, gwaenchanh-a." ucap Hyun Jae akhirnya mengalah.
(Oke oke aku mengerti, tidak apa apa.)
"Da-eum-en naega delyeogalge." ucapan Mahen sambil meninggalkan Hyun Jae.
(Lain kali aku akan mengajakmu.)
Hyun Jae yang penasaran akhirnya mengikuti Mahen dengan diam diam. Bahkan ia hanya menggunakan celana pendek dengan kaos yang memperlihatkan lengannya. Dengan memakai masker dan wajah yang tidak mengenakan make up sama sekali ia yakin bahwa dirinya tidak akan dikenali oleh orang. Hyun Jae dengan hati hati mengikuti Mahen, sehingga Mahen tidak merasa curiga sama sekali.
Setelah sampai di depan loket pembelian tiket Hyun Jae merasa sangat terkejut, hatinya sangat terkejut melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Ia melihat seorang wanita berlari kearah Mahen dan memeluknya dengan erat. Setelah itu Mahen mengusap pelan rambut wanita itu dengan tangan kanannya. Ia dapat merasakan senyum bahagia dari wajah Mahen meskipun tertutup Masker.
Ia perlahan meraba kantung saku celana pendeknya dan mengambil ponsel yang berada didalamnya. Ia kemudian mengambil gambar Mahen yang sedang mengusap rambut wanita itu. Karena masih penasaran ia pun mengikuti mereka berdua sampai di depan pintu bioskop. Namun tiba tiba saja penjaga bioskop tersebut memperhatikan dirinya dengan curiga.
"Mueos-eul dowa deulilkkayo?" tanya penjaga itu dengan tatapan aneh.
(Ada yang bisa saya bantu?)
Karena hal itu membuat beberapa orang di sana menatap kearahnya termasuk Mahen dan pacarnya. Hyun Jae yang panik kemudian menutup wajahnya yang sudah tertutup dengan masker kemudian lari menjauh agar Mahen tidak melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang idol K-Pop
Teen FictionBayangkan jika kalian memiliki pacar seorang idol K-pop yang terkenal. Pasti sangat menyenangkan bukan? Ternyata itu tidak menyenangkan seperti apa yang dipikirkan. Bagaimana tidak, kalian harus merahasiakan hubungan tersebut demi karir pacarmu. Mun...