BAB 46 DISBAND

7 1 0
                                    


Mahen hanya terdiam, dia juga tidak bisa melakukan apa apa. Namun, ia melihat jelas bahwa mata Joo Won sedikit sembab dan perlahan mulai berair. Joo Won kemudian keluar diri tempat itu tanpa berkata sedikit pun. Mahen bingung dengan apa yang terjadi, akhirnya ia memutuskan untuk mencari keberadaan Joo Won.

"Igeos-i nae insaeng-ui kkeut-inga? amudo nal midji anh-a!" ucap Joo Won kepada dirinya sendiri.

(Apakah ini akhir dari hidupku? Tidak ada orang yang mempercayaiku!)

"Modu nal silh-eohae! naega geuleohge deoleowoseo geuleon saeng-gag-eul haneunji?" pikirnya.

(Semua orang membenciku! Apa aku sangat kotor sampai mereka berfikir seperti itu?)

Joo Won perlahan berdiri dari tempat duduknya dan berjalan perlahan menuju ujung Rooftop gedung apartemen itu.

Mahen terus mencari Joo Won kesana kemari namun ia belum berhasil menemukannya.

"Kau dimana Hyung?" pikir Mahen dengan sangat khawatir.

"Kenapa aku sangat khawatir? Ada apa denganku?" tanya Mahen kepada dirinya sendiri.

Akhirnya Mahen mencari Joo Won ke Rooftop apartemen itu. Ia menyusuri tangga tersebut dengan tergesa gesa karena perasaannya tidak enak dan benar saja, ketika membuka pintu Rooftop itu ia melihat Joo Won sedang berdiri di pinggir Rooftop tersebut seakan akan ingin mengakhiri hidupnya.

Mahen yang melihat itu sangat terkejut, ia menutup mulutnya agar tidak membuat suara yang membuat Joo Won menyadari keberadaanya. Mahen kemudian berlari kearah Joo Won dari menarik tubuhnya agar tidak melompat. Karena hal tersebut membuat Joo Won menimpa tubuhnya. Joo Won pun berdiri dan berusaha melepaskan tangan Mahen dari tubuhnya.

"hyeon-a mwohae? dangsin michyeoss-eo?" ucap Mahen dengan nada cukup tinggi.

(Apa yang kau lakukan Hyung? Apa kau sudah gila?)

Joo Won hanya terdiam dengan wajah yang memerah.

"Jasalhamyeon munjega haegyeoldoel geos gatseubnikka?" ucap Mahen lagi sambil terus menahan Joo Won.

(Apa kau pikir dengan bunuh diri dapat menyelesaikan masalah?)

"Hyeong il-eona!" ucapnya lagi sambil mengguncang guncangkan tubuh Joo Won.

(Sadarlah hyung!)

Mereka kemudian saling menatap, Joo Won sudah tidak dapat menahan air matanya. Perlahan air matanya keluar, Mahen yang melihat itu kemudian memeluk erat tubuh Joo Won.

Perlahan Joo Won mulai membuka suaranya "amudo nal midji anh-a! i sesang moduga naleul silh-eohae!" ucapnya sambil mengeluarkan air matanya.

(Tidak ada yang percaya denganku! Semua orang di dunia ini membenciku!)

Baru kali ini Mahen melihat Joo Won menangis, biasanya dia adalah member yang paling tenang dalam grub.

"Ani, hyeon. nan neolang gat-iiss-eo! siljelo museun il-i iss-eossneunji malhaejwo! somun-i sasil-ilamyeon naneun yeojeonhi dangsin-eul jijihal geos-eul yagsoghabnida. sasildaelo malhaela hyeon-a!" perintah Mahen kepada Joo Won.

(Tidak, Hyung. Aku bersamamu! Katakanlah padaku apa yang terjadi sebenarnya! Aku berjanji, jika rumor itu benar aku akan tetap mendukungmu. Katakan dengan sejujurnya Hyung!)

"yupodoeneun modeun yeongsang-eun jeoe daehan sasil-ibnida. hajiman nan kkangpaega aniya, nan danji na jasin-eul bang-eohalyeogo hal ppun-iya." ucap nya dengan suara yang gemetar.

(Semua video yang tersebar itu benar diriku. Tapi aku bukan seorang pembully, aku hanya berusaha melakukan pembelaan.)

Mahen kemudian tersenyum bahagia dan mengajaknya untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari mereka.

Pacarku Seorang idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang