Bab 3|

66 10 0
                                    

WARNING!!
Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih

-----------------------------------------------------------------"Kalau gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------------
"Kalau gitu. Kita pamit ke kelas ya kak. Makasih banyak atas bantuannya"

"Sama-sama"

Aku bersama Alyn dan juga Sisi kembali ke ruang kelas. Karena jam pelajaran Pak Irfan sudah berganti.
-----------------------------------------------------------------

Hari ini adalah hari Selasa. Dimana sudah menjadi jadwal ku untuk ekstra. Aku pun memasuki ke sebuah ruangan yang menjadi dorm ku dan teman-teman.

Aku membuka pintu dan langsung menyapa mereka.
"Hai guys!"

"Tumben baru datang?" tanya Yura.

"Sorry, tadi habis ngerjain tugas dulu"

"Cih, rajin banget!"

"Udah latihan aransemen?"

"Belum sih. Kita lagi diskusi sama nada yang akhir. Soalnya kata kakak gue nada nya rada aneh"

"Oh gitu ya? Coba kita latihan sekali lagi. Terus kita evaluasi bareng-bareng. Gimana?" saran ku.

"Oke"

Aku mengikuti sebuah ekstra musik. Atau lebih tepatnya sebuah band. Aku adalah vokalis utama band ini.
Tomi sebagai drummer, Dion dan Satya sebagai gitaris, Yura sebagai Pianis sekaligus back vokal.

Biasanya kita hanya mengcover lagu seseorang. Tapi, buat kali ini kita membuat lagu untuk kompetisi yang akan datang.

Pembuatan lagu ini sudah berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Lirik juga sudah ada. Tinggal ngepasin dengan aransemennya saja.

Ketika kami sangat menikmati musik ini. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu dorm dengan sangat kencang dan kasar.

Kami menghentikan latihan ini sejenak.
"Ah siapa sih, ganggu aja!" ketus Yura.

"Coba Zi, Lo buka pintu nya" titah Dion.

Aku pun membuka pintu dorm. Ternyata dia adalah Pak Ahmad. Si profesor matematika sekaligus wakil kepala sekolah kami.

"Pak Ahmad? Ada apa pak?"

"Kalian ini bisa tenang gak sih? Kalian itu mengganggu sekali pelajaran saya!"

"Loh pak, bukan nya kelas bapak di bawah ya?"

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang