Bab 26|

35 1 0
                                    

WARNING!!⚠️⚠️⚠️

Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih

----------------------------------------------------------------"Zi, aku sudah sampai?"  -----------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------------------------
"Zi, aku sudah sampai?" 
-----------------------------------------------------------------

Aku melangkahkan kaki ku dengan cepat. Dengan senyuman yang terus bersinar, tak sabar rasanya diri ini.

Sesampainya di gerbang itu, aku melihat laki-laki berkemeja putih sedang memandangi ku dengan penuh harap.

Aku berlari pada nya, dan mendekap dalam pelukannya. "Dev, akhirnya kamu pulang"

"Apakah kau sangat merindukan ku?"

"Tentu, aku selalu menanti. Akhirnya waktu ini menjadi kenyataan"

Dia tertawa kecil mendengar jawaban ku, "terima kasih telah menunggu ku"

"Eum! Ingin jalan-jalan?" tawarku.

"Boleh, kamu mau ke mana?"

"Ke danau"

"Danau?"

Aku menganggukkan kepala ku. Dan akhirnya kami pun berangkat menggunakan sebuah motor cb milik Devin.

"Kamu kenapa gak bilang kalau ingin datang?"

"Kejutan untuk kamu"

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya kami sampai juga. Kami langsung berjalan ke sebuah tepi danau yang terbuat dari kayu itu.

"Ini adalah tempat kesukaan ku Dev. Dulu, aku dan kak Tara suka ke sini kalau senja"

"Pantas, di sini good vibes banget"

"Iya kan?"  tanya ku untuk meyakinkan.

"Dev, berarti besok kamu ikut ujian dong?"

"Eum? Ikut dong"

"Syukurlah kalau kamu udah bisa ikut. Dari kemarin aku takut banget tau"

"Ini semua berkat dukungan dari kamu dan kak Tara"

"Oh iya, aku pengen tanya sesuatu ke kamu"

"Tanya apa?"

"Tapi kamu jangan marah ya?"

"Iya"

"Eum, itu tentang kemarin. Kamu tahu kalau aku lagi sama kak Arlan dari siapa?"

Devin hanya terdiam.

"Eum, kamu gak suka ya dengan pertanyaan ini? Aku tarik lagi deh. Lupain aja, kita gak usah bahas itu lagi" gugup ku.

"Oni" celetuk Devin.

Aku tercekat, bagaimana mungkin Ini bisa mengetahui itu?

"Aku minta maaf Zi. Lagi-lagi aku terpancing oleh Oni"

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang