WARNING!! ⚠️⚠️⚠️
Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih
-----------------------------------------------------------------
Aku dan teman-teman pun memperkenalkan diri kami. Selepas itu, kami mulai mengambil posisi kami.Alunan piano, membuka lagu ini. Diikuti pula dengan melodi bass dan disusul oleh petikan gitar.
Aku pun mulai melantunkan lagu yang sudah kita buat sebelumnya.
-----------------------------------------------------------------
Semua peserta lomba telah menampilkan performa nya masing-masing. Kini, kami hanya tinggal menunggu keputusan dari juri.
Aku dan lainnya menunggu di backstage.
"Untung saja Lo datang tepat waktu. Coba kalau terlambat. Bisa kacau!" tutur Dion yang sedikit kesal."Yon. Udahlah. Seenggaknya kan kita sudah tampil di atas panggung tanpa masalah. Kita harus nya berterima kasih sama dia!" Imbuhku.
"Iya nih! Bisa nya nyalahin orang aja! Eum.. makasih ya kak!" sambung Yura.
Devin tersenyum sinis.
"Zi, kalian di suruh ngumpul oleh panitia!" ucap kak Arlan yang memasuki backstage.
"Siap kak! Thanks buat informasi nya!"
Aku dan lainnya segera pergi mendekati panggung. Sedangkan kak Arlan, Alyn, Sisi dan Devin, kembali duduk di tempat mereka sebelumnya.
"Oke para peserta dan para penonton. Setelah para juri mempertimbangkan segala nya. Akhirnya, kami mempunya keputusan.
Di dalam kertas yang saya pegang ini. Sudah terdapat 3 nama yang akan menjadi pemenang dalam ajang Musik Band Nasional tahun ini. Untuk para peserta yang dipanggil bisa naik ke atas panggung.
Dan untuk juara pertama, akan kami berikan kesempatan untuk berpidato atau memberikan sapaan.
Baiklah, langsung saja. Juara 3. Diraih oleh grup....
Little Ace dari provinsi Aceh!!!"Seluruh penonton bertepuk tangan. Dan semua anggota grup Little Ace segera naik ke atas panggung.Para panitia segera memberikan piala dan piagam serta bukti uang kepada grup Little Ace.
"Baiklah, kita lanjut. Untuk peraih juara 2 adalah...... "
Aku benar-benar berharap bahwa grup kami pemenang nya.
"Garudaa.. Emas!! Dari Provinsi Jawa Timur!!"
Ah!! Ku kira Garuda muda. Ternyata Garuda emas.
"Gue frustasi!" pasrah Yura.
"Iya, fiks ini. Kita nggak menang!" sambung Dion.
"Guys, kalah menang kan sudah biasa. Yah walaupun kita gak menang setidaknya kita sudah berusaha. Kalian inget gak? Sebelum ke sini kan kita sudah bersaing dengan ratusan band. Dan kita pemenangnya!" ucapku yang menenangkan situasi.
Aku tahu, sebenarnya aku pun sedikit kecewa. Tapi, aku harus menguatkan anggota Ku.
"Dan yang kita nantikan. Dari puncak acara ini. Yaitu peraih dan pemenang dari ajang musik band tahun ini. Adalah.............. "
"Grup Bali music!! Dari Bali!!"Namun, MC langsung mengulangi ucapannya.
"Maaf semuanya. Ada kesalahan teknis. Bukan Grup Bali Music. Melainkan Garuda Muda dari provinsi Jakarta!!!"Aku dan lainnya terpaku. Tak percaya dengan yang kami dengar. Padahal seluruh studio bergemuruh dengan suara tepuk tangan yang sangat meriah. Namun, sepertinya Satya segera menyadari situasi ini. Dia mulai kegirangan.
"Woy!! Kita menang anjir! Kok kalian diem aja. Ayo naik ke panggung!!"
Aku pun segera tersadar. Dan dengan keadaan yang masih belum stabil. Aku dan lainnya segera menaiki ke atas panggung.Panitia segera memberi kami piala yang lumayan besar. Dan juga piagam, medali dan bukti uang. Kami pun diberi kesempatan untuk berbicara.
"Terimakasih untuk semuanya yang telah mendukung kami. Terutama tim yang sudah bekerja keras. Dan juga Kak Arlan dan Devin. Dan semua orang yang tak bisa ku sebutkan satu persatu. Ini adalah sebuah pencapaian luar biasa bagi kami. Terimakasih juga untuk para juri, MC dan penyelenggara acara ini!"
Ucap ku yang sedikit gugup. Namun, di atas panggung ini. Aku bisa melihat senyuman kak Arlan yang sangat bangga terhadap kami.Karena masih ada waktu. Dion ingin menambahi.
"Untuk orang-orang yang meragukan kami. Lihat!! Kami berhasil!! Kami berhasil dengan cara mandiri!!"Mendengar ucapan Dion. Para penonton semakin bertepuk tangan dengan keras.
"Baik! Terimakasih dan selamat untuk Garuda muda. Semoga band kalian bisa berkarya lebih baik setelah ini. Baiklah semua nya. Ini adalah akhir dari acara ini. Dan untuk yang belum berkesempatan untuk menang. Jangan sedih ya? Karena masih banyak sekali kesempatan kalian untuk menjadi pemenang!! Untuk menutup acara ini. Dipersilahkan para vokalis band untuk bernyanyi lagu khas dari Musik Band Nasional!!"
Aku dan para vokalis lainnya segera bernyanyi lagu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
***
Dengan sedikit berlari, aku melangkahkan kaki ku untuk menuruni anak tangga. Dengan pandangan lurus, aku terus menuruni tangga ini. Dan sesekali aku menjawab sapaan yang dilontarkan pada ku.
Namun, ketika di tangga terakhir. Aku di hentikan oleh seseorang. Yah, dia adalah Oni.
Oni dan teman-teman nya menghalangi ku untuk pergi ke kantin."Kenapa?" Tanya ku dingin.
"Lo masih nanya kenapa? Lo sadar diri gak sih?" Oni menatapku dengan tatapan sinis nya. Seolah-olah dia akan menerkam ku.
"Ya gue gak tau lah. Lo tiba-tiba menghadang gue di sini!"
"Asal Lo tau ya! Devin gagal juara olimpiade gara-gara Lo!"
Aku tercekat. Dan mencoba mencerna apa yang dimaksud oleh Oni."Iya, itu gara-gara Lo! Setelah Lo nelfon Devin. Dia langsung meninggalkan gedung. Dan Lo tau, Devin di marahi habis-habisan!"
"M-maksud nya?"
"Devin ninggalin olimpiade karena Lo Zia! Dia gagal karena Lo! Lo penyebabnya! Usaha dia sia-sia karena Lo!"
Aku terdiam. Kaki ku bergetar. Dan seketika aku melemas. Kenapa Devin melakukan ini?.
"Lo tau kan? Ini nama nya penghianatan atau pemberontakan! Dan sekarang, Devin lagi di sidang!"
"SIDANG?!"
"Iya, sidang. Karena dia sudah melanggar aturan asrama ini. Pertama, dia sudah berkhianat. Kedua, dia lari tanpa sepengetahuan dari pengurus, ke tiga Devin memakai kendaraan sekolah tanpa izin, dan yang terakhir, dia sama sekali tidak merasa bersalah atas perbuatannya" Jelas Oni.
"Oni, jujur gue gak tau tentang perihal ini. Lalu, apakah dia masih di ruang sidang?"
"Iya, dia masih di ruang sidang!"
"Gue mau ke sana!"
Tapi, Oni malah menarik tangan ku. "Jangan harap! Karena gue yakin, Lo gak akan bisa bantu dia!"
"Tapi gue harus lihat dia Oni!" Ucap ku yang sedikit berkaca-kaca.
"Lo gak akan guna di sana Zia! Lo jangan usik Devin lagi! Apa gak cukup Lo buat dia menderita?!"
"Tapi... Apa gak ada cara lain?"
Tak terasa, air mataku berlinang membasahi pipi. Aku tak kuasa menahannya lagi. Ini bukan kesalahan Devin. Dan tak seharusnya aku menghubungi dia saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Teen Fiction"Jangan pernah datang jika hanya untuk meninggalkan" -Zia ---------------------------------------------- Zia, seorang siswi yang tinggal di sekolah asrama. Semenjak beberapa tahun terakhir, Zia selalu diganggu oleh laki-laki yang bernama Devin. Na...