WARNING!! ⚠️⚠️⚠️
Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih-----------------------------------------------------------------
Namun, untuk saat ini sepertinya aku takkan mengadukan masalah ku padanya. Karena aku sudah dewasa. Aku pun harus terbiasa menyelesaikan masalahku sendiri. Lagi pun, kak Tara juga memiliki kehidupan dan masalah nya sendiri kan??
-----------------------------------------------------------------
Hari terus berlalu. Aku terus menunggu kabar pencarian dari kak Tara. Berharap, semua nya cepat usai. Di sisi lain, aku dan kak Arlan semakin dekat. Atau, aku sudah terlanjur nyaman bersama dengan kak Arlan? Karena dia adalah orang yang sangat hangat. Nyaman di sini bukan dalam konteks aku menyukai nya. Atau jatuh cinta padanya. Melainkan, nyaman sebagai sandaran. Kak Arlan adalah pendengar terbaik yang pernah ku temui setelah kak Tara.
Hari ini, kak Arlan mengajakku makan di luar. Mumpung libur katanya. Kami memesan sup hangat untuk menu di malam yang dingin ini.
"Ini kedai, kedai terenak yang pernah gue temui. Sederhana, tapi rasa masakannya jauh dari kata sederhana!" lirih kak Arlan membisiki ku.
Aku hanya tersenyum. Melihat kak Arlan se excited itu. Tak berselang lama, pesanan kami datang juga. "Wuah, akhirnya gak sendirian lagi ke sini mas" ucap seorang ibu paruh bayah itu seraya menaruh pesanan di atas meja.
Aku hanya menatap kak Arlan. Dan mencoba mencari tahu apa maksud dari ucapan ibu itu.
"Hehe, iya bu. Mumpung teman saya mau di ajak keluar"
Ibu itu tersenyum mencurigakan"Yah semoga saja"
"Doain ya?"
"Wis pasti mas! Monggo mbak silahkan di nikmati sup kesukaan mas Arlan!"
Loh? Sedekat ini kah kak Arlan dengan ibu itu? Atau, memang kak Arlan sering mengunjungi tempat ini?Entahlah, apapun itu. Aku hanya ingin makan saat ini.
"Gimana Zi? Enakkan??" tanya Kak Arlan ketika aku menyicipi sup ini.
"Enak banget kak!"
"Syukur deh kalau Lo suka!"
"Kak Arlan sering berkunjung ke sini ya?"
"Iya, kalau malam Minggu gini. Tujuan gue hanya ke sini. Yah soalnya tau sendiri kan. Yang lain pasti sibuk dengan urusan nya masing-masing"
"Iya sih. Lain kali, ajak aku lagi ke sini ya kak? Gue mau cobain menu yang lain juga!"
"Serius nih?"
"Serius dong"
"Hahaha, oke deh"
Seketika, aku teringat dengan titipan teman-teman. Yaitu undangan khusus untuk kak Arlan.
"Kak? Besok hadir ya di perform gue dan teman-teman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Teen Fiction"Jangan pernah datang jika hanya untuk meninggalkan" -Zia ---------------------------------------------- Zia, seorang siswi yang tinggal di sekolah asrama. Semenjak beberapa tahun terakhir, Zia selalu diganggu oleh laki-laki yang bernama Devin. Na...