WARNING!! ⚠️⚠️⚠️
Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih-----------------------------------------------------------------
"Hehe, sorry kak""Yaudah yuk. Gue antar Lo pulang"
"Eum?"
"Gue antar Lo pulang. Ayo!"
Kak Arlan langsung merangkul ku. Dan berjalan ke arah luar.
-----------------------------------------------------------------Setelah berjalan beberapa meter. Akhirnya kami sampai di asrama ku.
"Kak, thanks banget ya atas bantuannya""Zia Zia. Mau sampai berapa kali sih Lo bilang itu ke gue. Udahlah, santai aja"
"Yaahh, gue kan mewakili anak-anak yang lain juga"
"Dah, sekarang Lo mending masuk. Keburu malem"
"Eum! Byee kak!!"
Kak Arlan hanya tersenyum dan melambaikan tangan nya untuk membalas ku.
****
Aku berlari di sepanjang koridor sekolah. Berharap, takkan terlambat untuk pagi ini.
Brakk...
Aku ditabrak oleh seseorang yang melintas.
Aku tersungkur, dan terluka juga.Ketika melihat ke arah lutut. Ternyata lutut ku ini sudah mengeluarkan cairan berwarna merah. Aku berdecak karenanya "ck!"
Aku berusaha bangun, tapi tak bisa. Terlalu kaku untuk kaki ku.
Tak lama, sebuah tangan dijulurkan padaku.
"Sorry!"Aku menoleh ke arah nya. Ternyata dia Devin.
Aku pun meraih tangan Devin, dan mencoba untuk berdiri.
"Makasih.""Lo gakpapa?"
"Cuma lecet dikit"
"Astaga! Maaf banget Zi. Gue gak niat bikin Lo terluka" panik Devin.
Melihat perubahan sikap nya, aku merasa aneh. Tumben sekali dia bersikap seperti ini. Apakah, dia benar-benar telah berubah?
"Kok Lo malah diem sih?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Teen Fiction"Jangan pernah datang jika hanya untuk meninggalkan" -Zia ---------------------------------------------- Zia, seorang siswi yang tinggal di sekolah asrama. Semenjak beberapa tahun terakhir, Zia selalu diganggu oleh laki-laki yang bernama Devin. Na...