Bab 25|

25 2 0
                                    

WARNING!!⚠️⚠️⚠️

Setelah membaca, silahkan Vote cerita ini. Sebagai bentuk Apresiasi dan dukungan kepada Author. Terimakasih

-----------------------------------------------------------------"Zi, aku beli Coffe sebentar ya? Mau nitip gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------------
"Zi, aku beli Coffe sebentar ya? Mau nitip gak?"

"Boleh"

"Tunggu ya?"

"Iya kak"
-----------------------------------------------------------------

"Sorry Zi, tadi ngantri" ucap kak Arlan seraya memberikan segelas Coffe.

"Iya kak gakpapa" ucapku canggung.

Kak Arlan kembali duduk di kursinya. Ia juga sekilas membaca pesan itu, dan membuatnya menyeringai.

"Kenapa kak?"

"Nothing. Hanya pesan spam"

"Oh gitu"

Gerak-gerik kak Arlan membuat ku semakin menaruh curiga pada nya. Ia selalu mengalihkan pandangannya pada ponsel itu. Seakan-akan, ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Kak?"

"Eum?"

"Aku seperti nya harus kembali ke asrama"

"Sekarang banget Zi?"

"Iya, ada urusan mendesak"

"Yaudah, habis ini aku antar kamu ya?"

"Gak usah kak, aku naik taksi aja"

"Loh kenapa Zi? Aku kan yang bawa kamu ke sini. Aku juga yang harus mengembalikan kamu"

"Kak, aku ijin ke pengawas kalau aku ada urusan keluarga. Jika mereka melihat aku bersama kakak, kita bisa kena skors kak"

"Kalau gitu, kamu pulang pakai mobil hotel aja ya? Yang ini, aku gak mau dengar penolakan!"

"Yaudah iya deh" pasrah ku.

Sebenarnya ini hanya alibi ku saja. Karena kecurigaan ku, membuat ku tak nyaman jika harus tinggal lama di sini. Aku juga harus menjaga hati Devin, karena aku tak ingin mengecewakan nya lagi.

Aku pun kembali ke asrama dengan mobil dari hotel nya kak Arlan. Ketika aku sampai di sana,
anak-anak band menyuruhku untuk datang ke basecamp. Katanya, ingin membahas sesuatu.

"Akhirnya datang juga Zi. Kita nungguin Lo ini" ketus  Yura.

"Sorry, gue ada urusan"

"Zi, Lo serius gak sih sama band ini. Lo itu absen terus kerjaannya!" sinis Tomi.

"Iya, gue tau itu. Dan gue minta maaf banget ke kalian"

"Udah-udah. Sekarang gini Zi. Kita dapat job ngisi acara di cafe Flamboyan dekat bandara itu. Dia menginginkan kita kerja nya kontrak per 3 bulan. Kita ngisi nya juga hanya setiap malam Minggu. Terus gajinya per manggung itu kurleb sekitar 500 an"  jelas Dion.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang