02

2.2K 292 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Sinar mentari sore memang tak seterik di siang hari, namun bagi Dayana yang notabenenya gemar menghabiskan waktu dengan laptop di meja belajar, hal ini sungguh melelahkan. Berlatih baseball tidak akan pernah ada pada daftar kegiatan menyenangkan untuk dilakukan di akhir pekan. Atau perlu digaris bawahi, berlatih baseball yang sangat ia hindari jika kaptennya adalah seorang Nathanael.

Usut punya usut hari ini para pengurus mendapatkan laporan bahwa tim baseball The Eagles terkena diskualifikasi untuk pertandingan selanjutnya sebab panitia mengetahui ada beberapa anggota mereka yang mabuk dan berbuat onar di pesta malam penyambutan saat mereka bertanding di kota tetangga.

"Capek lo semua?" Nathanael yang tiba-tiba membuka suara sontak membuat anggota lainnya ikut berkumpul ke tengah lapangan usai mengelilingi lapangan yang tak terhitung lagi berapa kali putaran.

"Jawab! Capek lo semua!?" Kali ini nadanya terdengar lebih tinggi dari sebelumnya. Dayana berjengit kaget, dia memang gampang terkejut meski sekedar mendengar benda yang jatuh.

"Iya, Capt." Jawabnya bersama anggota yang lain.

Tidak langsung menjawab, namun helaan napas terdengar dari sang kapten sembari mengusap wajahnya kasar. "Gue juga sama, capek ngurusin lo yang selalu ngebangkang kalo dikasih tau."

Dayana akhirnya memberanikan diri melihat sang kapten. Wajahnya terlihat kacau namun bukan amarah yang bergelut di sana, lebih kepada -rasa kecewa. "Gue udah wanti-wanti apa? Kalau tandang hindarin dulu hal-hal aneh kaya gitu. Kalo udah beres, lo mau ngapain aja gue nggak peduli."

"Baik, Capt."

Nathanael menyugar rambutnya asal, "Gue kasih waktu istirahat lima belas menit. Jaden, Kevin, ikut gue."

Ketiga orang itu berlalu membuat Dayana yang kini terduduk di atas lapangan menselonjorkan kaki-kakinya yang mulai terasa pegal.

"Yang pergi malem itu, Kapten sama temen-temennya." Ujar Julian setengah berbisik pada Dayana yang sebenarnya tidak terlalu ingin tahu. Namun mendengar bahan percakapan seperti ini, pastinya membuat tingkat kekepoannya bertambah.

"Lah, kok bisa? Temennya sendiri?"

Julian mengangguk, "Ya karena temennya!" Julian nampak melirik kanan kiri sebelum kembali bercerita, "Pada minum gitu, terus katanya Kevin dansa sama murid cewek sekolah lain. Turns out itu cewek ternyata pacarnya kapten baseball sebelah dan kapten kita yang ngehajar langsung orangnya." Mulut Dayana terperangah kaget, paham betul akan berakhir ke mana kisah yang Julian sampaikan.

"Jadi yang buat onar tuh─"

"Gue, udah kenyang ngegosipnya?" Dayana bergidik ngeri tatkala suara bariton terdengar percis di sebelah kupingnya. Saat ia menoleh perlahan, pemandangan yang ia lihat tak lain Nathanael sedang menatap dirinya dengan jarak mungkin hanya sepersekian senti saja.

RIVALS | hajeongwoo au [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang