[ 14 ] Library

2.5K 261 95
                                    

"Saya harap kedepannya tim kita bisa lebih baik lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya harap kedepannya tim kita bisa lebih baik lagi."

Perkataan Coach Kim yang sedari tadi terdengar nyatanya hanya seperti angin lalu bagi Dayana yang pikirannya masih terpatri pada kejadian yang baru terjadi.

Dengan tangan memintal pelan dasinya, lelaki itu berdiri di barisan belakang dengan kepala yang agak menunduk. Julian dan Arthur berada di sisi-sisinya, sementara Nathanael dan Kevin berdiri di depan dekat dengan sang pelatih.

Sesekali ia usap tengkuk yang bulu kuduknya berdiri berkat tersapu angin. Matahari sudah hilang sepenuhnya dan lapangan kini berganti cahaya lampu sorot saja.

Tidak ada yang aneh dengan kedatangan Nathanael dan Dayana secara berbarengan tadi. Selain si pemuda tan sering Nathanael titah untuk membeli minuman atau membereskan peralatan baseball, beberapa kali juga Dayana sempat membawakan barang Nathanael dari kelas ke lapangan.

Di beberapa menit kemudian pertemuan pun usai dan sang pelatih menitah para murid untuk segera kembali ke asrama masing-masing.

"Lo kok jarang keliatan, Day?" Julian berucap.

Dayana hanya diam, teringat bahwa hoodie yang sempat ia pinjam dari Julian belum dikembalikan.

"Kelas kita jauhan sih, terus nggak ada jadwal latihan juga."

Kemudian hening. Entah bagaiamana kedua teman yang periang ini berubah menjadi sedikit asing.

"Jul, jaket lo masih di gue."

"Pakai aja kali lo butuh." Julian menyamakan ritme langkah keduanya dan berhenti kala Dayana berhenti.

"Besok gue bawa deh." Ucap Dayana.

Kedua anak adam ini saling melempar tatap. Tidak ada jawaban dari Julian namun lelaki itu menundukkan kepala sambil tertawa kecil. Tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal sebelum kembali berujar pada yang lebih tua.

"Gue jalan ke loker dulu, ya?" Katanya kemudian. "Take care, Day."

"Lo juga ...."

Tidak seperti kebiasaan mereka, malam itu Julian pun berjalan berlawanan arah dengan Dayana.




























"Pake hoodie gue."

Jantung Dayana hampir saja copot tatkala sebuah hoodie berwarna hitam tiba-tiba menghantam wajahnya.

Lelaki itu menatap sebongkah kain di tangan, kemudian mendelik pada Nathanael yang menyibukkan diri dengan tasnya.

RIVALS | hajeongwoo au [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang