/\6

2.9K 199 2
                                    

"Ah Gtu, Ngomong² kak Haechan, Minhyung Hyung dan Mark Hyung Belum Pulang" Ujar Sungchan.
"APA!?".
Haechan Mengernyit Bingung, "kemana Mereka?".
"Di apartemen milik nya" Sungchan Menjawab.

Haechan menghela Nafas lelah. "Baru hari pertama" Gumam Haechan.
Jaehyun Menggeleng Pelan. "Jadi Bagaimana Haechan?'' Tanya Taeyong.
Haechan Diam Sejenak Sebelum ia Mengeluarkan Sesuatu Dari Tas Yang Ia Bawa.
Sebuah Kamera Kecil, "Bubu Haechan Izin Ke Kamar Si Kembar Ya?" Izin Haechan. Taeyong mengangguk.

Haechan Menyelipkan Beberapa Kamera Kecil Sekecil Pensil Di Beberapa Figura Di Kamar, Buku-buku, dan Di atas Lemari Dimana Itu Adalah Tempat Terjebak Di sana.
Haechan Juga Meletakkan Speaker Kecil Di Bawah Kolong Kasur.

"Cek" Haechan Mencoba Dan Berhasil.

"Seperti Stalker Saja" Gumam Taeyong Di depan Pintu Kamar. Haechan menoleh Dan Tersenyum Kikuk Di depan Taeyong. "Maaf Bubu" Taeyong Terkekeh dan masuk ke kamar menghampiri Haechan yang masih Berkutat dengan Ponsel Nya.

Taeyong Mengusap2 Pelan Surai Coklat Milik haechan.
//DEG
Perlakuan Ini Haechan Sudah lama tak merasakan nya, Perlakuan Taeyong membuat ia Ingat dengan sang Mae nya.
Haechan menutup Matanya.

"Haechan anak yang pintar, dan Manis"
"Juga Cantik"
Taeyong memuji Haechan.
Wajah Haechan memerah Malu Mendengar Pujian Taeyong.

"Ah Bubu Haechan Malu"Rengek Haechan.
Taeyong Tertawa Dan Memeluk Haechan, "Bubu Sayang Haechan" Ujar Taeyong.

Haechan Yang di Peluk Taeyong Merasakan Aura Yang berbeda... Nyaman? Ya ini Nyaman.
'Andai Yang Memeluk ku Mae, Mungkin aku tak akan melepaskan nya' batin Haechan.

Haechan Menyembunyikan Wajah Nya Di Bahu Taeyong, "hiks"haechan menangis.
"Eh Kenapa Haechan Menangis?"
"Gwenchana?"

Haechan Menggeleng, Taeyong Yang Mengerti Hanya Diam Sembari Mengelus Surai Coklat Milik Haechan.
"Ada Bubu Di sini, Haechan Nggak Sendiri"
"Anggap Bubu Seperti Seorang Yang Penting Bagi Haechan Ya?"

Haechan Mengangguk.
Selang Beberapa Menit Haechan Sudah Berhenti Menangis Tapi Air Mata Nya Tak Ingin Kunjung Berhenti.

"Bubu Haechan Sudah berhenti Menangis"
Ujar Haechan Tapi Wajah Nya Masih Berada Di Bahu Taeyong.

"Tapi Kenapa Air mata Haechan Tak Kunjung Berhenti Bubu~ Huaa"
"Kantung Air Mata Haechan Pecah~ HUAA"
Haechan Malah Kembali Menangis.
Taeyong Yang Tau Haechan Kembali Menangis Bingung Ingin Tertawa Atau Ikut Sedih.

"Udah Udah Sayang Nya Bubu Berhenti Menangis Oke?"
Taeyong Menangkup Wajah Haechan Yang Daritadi terus Bersembunyi di Bahu Nya.
"Air Mata Haechan akan Berhenti kalo Haechan Senang"
"Mau Bubu Buatin Cake Buat Haechan?"

haechan Mengangguk, Seperti Sulap Air mata Haechan berhenti Mengalir.
Haechan mengusap Pipi Nya Yang Basah Akan Air Matanya.
"Haechi Udah Seneng kok Bubu" Ujar Haechan.

"Ah Kiyowo"
"Haechi" Panggil Taeyong Mencubit Pelan Pipi Haechan Yang Memerah.
"Udah Ya Bubu Mau Buatin Cake Yang Bubu Janjiin Oke?"
Haechan Mengangguk, Dan Taeyong Pergi Meninggalkan Haechan Sendiri di Kamar Sang Kembar.

Haechan Mulai Fokus Menghubungi Sang Kembar Di Nomor Telepon Rumah Yang Berada Di Apartemen Milik Mereka, Yang Sempat Di Berikan Oleh Jaehyun Tadi.

Telepon Menyambung.
"Halo?"
"Haechan Inmida" Haechan Langsung Mengenalkan Diri.

"Hah!?"
"Cepat Datang Kesini Sebelum Kamar Kalian Ku Acak2 Sampai Tak Berbentuk"
Haechan Menghiraukan Kata2 Tak Penting Dari Mark Dan Minhyung.

"Haechan?"
"Ku Beri Waktu 10 Menit Dari Sekarang"

"WTF!?"
"Mau Ku ulangi?"

//BRAKK
Haechan Melempar Salah Satu Buku Dan Langsung Mengenai Lemari.

"A-APA YANG KAU LAKUKAN!?"
"Lagi?"

//KREAK
Suara Sesuatu Yang Baru Terbelah.

"WHAT THE F*CK!?"
"Mau Ku-"
"Ya Ya Kami Pulang"
"Ck, Pecundang"

"Apa Yang Kau Ucapkan?"
"1"
"2"
"3"

//TUT
telefon Di Matikan.
"Serah Lah"

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang