\/45

1.3K 119 2
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.
.
.

15 Tahun kemudian...

"Daddy!!, Berhenti menganggu Jay!"

Jung Jay menyentak tangan Sang Daddy' Yang terus menjahilinya.

"Papa!"

Jung Sunghoon Menatap Tajam Sang Papa' Yang Daritadi Meniup-niup Kertasnya sampai berhamburan.

"MAMA!!" kedua berteriak.

"MINHYUNG, MARK!!" Teriak Sang Mama dari Dapur.

"Aihh, Kalian Tidak Seru" Minhyung menatap Jay Dan Sunghoon yang tengah mengerjakan PR.

"Chenle belum pulang"

"Chenle Pulang!"

Chenle Yang sekarang Berusia 15 Tahun baru Pulang dari kerja kelompoknya.

"sudah pulang Le?" Mark menatap Chenle yang berjalan menuju Dapur.

"Belum Pa" Chenle menjawab Acuh.

"Chenle" Tegur Haechan.

"Sudah Papa" Koreksi Chenle, ia mengambil Botol Minum di dalam Kulkas berjalan menuju kamarnya.

"Hyung Lelah?" Tanya Sunghoon, menatap Chenle Sendu.

"Ya"

"Mari Bermain Hyung" Ajak Jay Semangat.

"Fokuslah Pada Ujian ini Jay, Sunghoon" Jawab Chenle sebelum menutup Pintu.

Mark dan Minhyung Menatap Chenle sedih, mereka tau Sudah 15 Tahun Chenle bersikap dingin terhadap Mereka berdua, dan Kedua adiknya.

Salah kalian tak memakai Pengamanan'

Ucapan Jaehyun membuat mereka meringis, namanya juga di luar kendali mereka.

"Ready For Dinner's?"

Lamunan mereka terhenti karena suara Haechan.

"READY!!" Jay Dan Sunghoon Langsung berlari menuju Meja Makan.

"Kenapa Hmm?" Tanya Haechan melihat kedua suaminya yang lemas.

"Enggak" Jawab keduanya.

Haechan tersenyum Geli, Haechan tau kenapa sekarang.

"Sudah ayo, aku mau panggil Chenle dulu" Haechan berjalan menuju Kamar Sang anak Sulung.

"Chenle" Panggil Haechan dari luar, namun Haechan tak mendengar Balasan apapun dari Dalam.

Tok

Tok

Tok

Merasa khawatir, Haechan mencoba membuka pintu kamar.

Ia melihat Seragam Chenle yang berada di Keranjang Baju, Mungkin Chenle sedang Mandi.

Namun Haechan melihat Balkon Kamar yang Masih terbuka.

"Chenle" Panggil Haechan, Namun Haechan hanya menemukan Ponsel Chenle yang berada di Lantai.

"kenapa ini?" Haechan mengernyit Bingung.

"Mama" Tiba-tiba Chenle keluar Dari Kamar mandi dengan Rambut Yang basah.

"Eh?"

"Mama Kenapa?" Tanya Chenle bingung.

"Ah-Enggak, Mama manggil Kamu buat makan malam ayo" Ajak Haechan.

Chenle mengangguk, "Mama Duluan aja, Lele mau Keringin Rambut dulu" Pinta Chenle yang di angguki oleh Haechan.

"Cepetan ya sayang" Haechan kemudian pergi.

Melihat Haechan yang sudah keluar, Chenle bernafas lega.

"Ck, Dasar" Decak Chenle, ia Mengambil Ponselnya yang sudah di taruh oleh Haechan di meja Belajarnya.

"Maafkan aku"

Chenle mendengus mendengar Kata-kata itu.

"Maafkan Aku Babe"

Chenle menyentak tangan yang akan memeluknya.

"Untung Mama Ku Masih Bisa ku labui Jie, Bagaimana Kalau Papa atau Daddy ku?" Chenle menatap Garang Pria yang sudah berdiri di belakangnya tadi.

"Aku Terlalu Grusa-grusu, makanya aku memanjat Pipa di balkon" Pria yang di panggil Jie itu menunduk menatap Chenle yang lebih pendek darinya.

"Lain kali jangan kesini"

Pria Jie itu langsung melotot, "Aku Tak bisa, Bertemu di sekolah Saja, aku masih merindukanmu"

Chenle memutar bola matanya malas.

"Lee Jisung shi, kau sebenarnya sudah lulus Tahun Kemarin, Tapi malah kembali sekolah karena aku bukan?" Chenle menatap Kesal pria di depannya ini.

"Benar" Jisung mengangguk antusias, Ia menatap Gemas Chenle yang berada di depannya.

Membuat Chenle marah, membuat Jisung bisa melihat Wajah menggemaskan itu, Adalah kebahagiaan Jisung-

"Minggir"

Jisung ingin protes tapi, Teriakan Adik Ekhem Iparnya memanggil Chenle karena lama mereka pasti sudah lapar, jadi ia bisa sabar.

"Fuck You Jie" Chenle memberikan Jari tengahnya tanpa berbalik ke arah Jisung.

"Yeah, I love you too Babe"

Ceklek

Pintu tertutup.

"Ah, Chenle imut sekali" Gumam Jisung tersenyum sendiri.

sementara itu...

Di meja Makan hening...

Hanya ada keluarga Bapak Minhyung dan Mark.

"Ekhem" Mark berpura-pura berdehem supaya menarik perhatian Chenle.

Tapi Chenle tak perduli, ia malah melanjutkan makannya.

"Ekhemm" Kini Minhyung.

Tetap sama.

"EKHEMM!!" Keduanya melakukannya secara bersama-sama.

Sring

Haechan menyodorkan Pisau Buah Ke arah keduanya.

"Tenggorokan kalian perlu di asah?" Tanya Haechan lembut namun penuh rasa kesal.

"Ti-Ti-Tidak" Keduanya cepat menggeleng dan kembali Memakan makan malam mereka.

Tuk

"Aku selesai" Chenle telah menyelesaikan makan malamnya.

Chenle yang akan bangun dari duduknya, Sebelum...

"Chenle Tunggu Papa dan Daddy di Ruang Kerja" Perintah Haechan, yang di angguki oleh Chenle.

"Ya Mama" Chenle berjalan menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya.

"Cepat" Decak Haechan melihat kedua suaminya yang hanya termenung di meja makan.

"Ah Iya"

Minhyung dan Mark langsung berlari menuju Ruang kerja mereka.

"Dasar"

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang