23\/

2.5K 174 0
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.
.
 

//Tok
//Tok
//Tok
Haechan Tertegun

"Kau"

"Ya Ini Aku Wong Renjun"
Renjun Masuk Ke Dalam Mobil Haechan Tanpa Menunggu Respon Haechan.

"Kenapa Kau Bisa Berada Di Sini?"
Tanya Haechan.

Renjun Hanya Acuh Dan Perlahan Membuka Tas Kecil Yang Ia Bawa.
"Ini" Renjun Memberikan Sebuah Kotak Bermerek DI*R Untuk Haechan.

Haechan Menerimanya Dengan Rasa Penasaran, "untuk ku?"

Renjun Memutar Bola Matanya Malas, "Buat Siapa Lagi Seo Haechan?"
Ujar Nya Kesal.

Haechan Perlahan Membuka Kotak Tersebut Lalu Beberapa Menit Ia Tertegun, Kalung Yang Baru Saja Ia Dan Yangyang Bicarakan Di Mall Sudah Berada Di Hadapan Nya Secara Langsung.

"Ini?" Haechan Memalingkan Wajah Nya Ke Arah Renjun.

Renjun Mengangguk, "Dari Si Kembar"

Haechan Menaikan Salah Satu Alisnya, "Si Kembar?"

Renjun Menghela Nafas Kasar, "Mark Dan Minhyung"

"Owh" Haechan Kembali Mengalihkan Atensinya Pada Kalung Tersebut.

"Sebenarnya Tadi Kami Tak Sengaja Bertemu dan Tiba-tiba Minhyung Bertanya Apa Kesukaan Haechan, Lalu Aku Teringat Kalung Yang Sedang Viral Tahun Ini, Dan Aku Mengatakannya, Aku Kira Mereka Tak akan Membelikan nya Ternyata Aku Salah"
Jelas Renjun.

"Kau Bertemu Mereka Dimana?"

"Campus" Jawab Renjun Cepat.

//Tok
//Tok
//Tok

Sekali Lagi Kaca Mobil Milik Haechan Di Ketuk oleh Seseorang, Ah Ralat 2 Orang.

"Buka Haechan"

Haechan terpaksa Membuka Pintu Belakang Mobil, Untuk Mingyung Dan Mark.

"Bagaimana Dengan Kalungnya?"
Tanya Minhyung Melihat Haechan Tengah Membawa Kalung Yang Ia Dan Mark Belikan.

"Kalau Tak Suka Berikan Pada Renjun, Aku akan Membelikan mu Yang Lain" Kali Ini Yang Berbicara adalah Mark.

"Bagus" Jawab Haechan Singkat.

"Chanie Kau Ingin Kemana?" Tanya Renjun Melihat Haechan Yang Tengah Ancang-ancang Akan Mengemudikan Mobil.

"Mengantarkan mu Pulang, Setelah Itu Pulang"
Jawab Haechan.

"Nana Pasti Menunggumu"
Gumam Renjun.

"Kau Benar"

Sekitar Kurang 1 Jam Berkendara, Akhirnya Mobil Haechan Sampai Di Kediaman Wong.

"Terimakasih Untuk Tumpangan nya" Renjun Keluar Dari Mobil.

Haechan Hanya Mengangguk, Sebenarnya Ia Penasaran untuk apa Renjun berada di kawasan tadi, tapi ya Haechan tak ingin ikut campur masalah Renjun.

"Turun sebentar Haechan" Minghyung Membuka pintu kemudi menyuruh Haechan keluar.

Haechan mendadak linglung dan hanya menurut setelah ia keluar, ia di tarik oleh Mark menuju kursi sebelah kemudi.

"duduk disini" Mark menepuk pelan pahanya, membuat Haechan melotot sadar.

"Yakk!!,aku tak mau" Haechan akan menuju kursi belakang namun, Sebuah tarikan membuat ia duduk di pangkuan Mark dengan menghadap langsung ke arah Mark.

untung kepala Haechan tidak terbentuk pintu Mobil.

"diam dan menurutlah" Mark berbisik tepat di telinga Haechan.

Haechan hanya diam, Perlahan ia menyandarkan kepalanya di dada bidang Mark dan Menaruh Perhatian nya Pada Minhyung Yang mulai Fokus ke jalanan.

"kau darimana saja?" tanya Mark, Mengusap surai Haechan lembut.

"Jalan-jalan" jawab haechan perlahan memejamkan matanya menikmati usapan Mark pada rambutnya.

"Sampai bisa bertemu Hendery?"

"tak sengaja"

"kau lelah?"
tanya Minhyung melirik sekilas ke arah Haechan yang memejamkan matanya.

Haechan hanya Berdehem malas, ia Benar-benar lelah hari ini.
"entah kenapa aku rindu kepada Bubu"
gumam Haechan, dengan perlahan membuka matanya.

"Tiba-tiba?" Mark Mengernyit bingung.

Haechan mengangguk pelan, "Perlakuan bubu mengingatkan ku pada Mae" gumam Haechan lirih, hampir tak terdengar Namun Mark dan Minhyung mendengar jelas gumaman lirih Haechan.

"Besok kita akan ke rumah untuk menemui Bubu" hibur Minhyung.

Haechan menggeleng Ribut, "Aku merindukan nya sekarang" rengek nya, ia mendongak menatap Mark dengan Puppy Eyes nya meminta bantuan pada Mark.

Mark yang melihat Puppy eyes milik Haechan membuat ia kalang kabut, Wajah nya yang memanas, dan sesuatu yang mendesak di bawah sana.
"ugh" Mark memalingkan wajahnya menghindari pandang Haechan padanya.

"kenapa kau memalingkan wajahmu?" tanya Haechan.

"T-ti-tidak" jawabnya gugup.

"ah pasti aku sangat jelek melakukan itu" Ungkap Haechan membuat Mark langsung memandang ia kesal.

"kau tidak jelek hanya saja..." Ia menggantungkan ucapannya.

"hanya saja?" beo haechan Mengulang ucapan Mark.

"ugh... Minhyung"  Mark meminta bantuan, ia kembali mengalihkan pandangan nya ke arah Minhyung.

Minhyung terkekeh geli melihat wajah Mark yang memerah
"tidurlah Haechan " Minhyung menggunakan tangan kirinya untuk mengusap surai Haechan, dan Tangan kanan nya mengontrol mobil.

Haechan mengangguk dan Kembali memejamkan matanya.
"ugh... milik Mark mendesak di bawah" Haechan bergumam sembari terkekeh.

Minhyung menarik kembali tangannya di Gantikan oleh Tangan Mark.

"Diamlah" Mark menggeram tertahan saat Haechan berucap seperti tadi.

"Sesuatu yang mendesak" Ejek Minhyung, Menatap Mark penuh ejekan, dan di balas tatapan sengit oleh Mark.

"suatu Hari kau akan merasakannya" balasnya.

vote + Comment

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang