44/\

1.5K 126 5
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa Aku Hamil!?"

Haechan Mengingat bahwa ia sesudah berhubungan ia tak meminum pil pencegah kehamilan.

"Benar Ny.Jung saya akan memesan beberapa Obat penguat kandungan untuk Anda"

Mark dan Minhyung yang mendengar Itu Langsung senang tak kepalang, Bahkan mereka melompat-Lompat tak peduli bahwa sekarang mereka berdua Tengah sakit.

"Jadi Kalian  yang mengalami Morning sickness Ya?" Haechan menatap kedua Suaminya yang tengah tersenyum bahagia.

"Ya Kau harus mengabari Keluarga mu" Ucap sang dokter sebelum pamit undur diri.

"Ah Benar"

Mark dan Minhyung Buru-buru mengeluarkan Ponsel mereka sama-sama menelfon seseorang.

"Hey Kalian menelfon orang yang sama" Haechan terkekeh geli melihat Mark dan Minhyung yang sama-sama menelfon Taeyong.

"Mark Jangan mengikuti ku"

"Ck, Kau yang mengikuti ku"

Haechan kembali tertawa mendengar Ujaran kekesalan keduanya.

Drtt

Drtt

Drtt

Ponsel Haechan berbunyi, ia dengan cepat mengangkat Nya.

"Halo Bubu"

"Ya Haechan, tadi Tiba-tiba Kedua Putra Bubu menelfon Bubu, ada apa sayang?"

"Hei Kenapa Bubu Malah Menelfon Haechan?" Pekik Keduanya kesal.

"Hahaha" Terdengar Suara Tawa Taeyong di sana.

"Tidak ada Bubu, hanya saja mereka ingin membagikan Kabar gembira" Ucap Haechan.

Haechan menyerahkan Ponselnya ke Arah Minhyung yang langsung di Terima Olehnya.

"Oh ya Apa itu?"

"Haechan Hamil Bubu!" Keduanya Berucap bersamaan.

"Wah Benarkah?" Taeyong terdengar sangat senang.

"Benar Bubu" Haechan bisa melihat sirat kebahagiaan Dari kedua suaminya.

"Mama" Chenle yang baru datang, ia merangkak mendekati Haechan.

"Anak Mama Udah Selesai Bermainnya Hmm?" Haechan menggendong Chenle yang berusaha berdiri.

"Mama" Chenle menggeratkan pelukannya, menatap Mark dan Minhyung Sendu.

"Kenapa Sayang?" Haechan mengusap pelan Kening Chenle.

"Dia Demam?" Haechan menggeleng, ia tak merasakan panas ataupun Hangat di badan Chenle.

"Kenapa Hmm?" Mark mencoba mengambil Alih Chenle namun, Chenle malah mengalihkan wajahnya tak ingin menghadap ke arah Mark.

"Mau Sama Dada?" Tawar Minhyung Namun Chenle tetap menolak.

Biasanya ia akan Bersenang-senang dengan Dada dan Papa nya Kini ia malah Enggan bertatapan dengan mereka.

"Chenle" Haechan mencoba melonggarkan pelukan Chenle namun Tak berhasil.

"Jaat" Gumamnya sangat Lirih, Chenle mulai menutup Netranya menghiraukan keterdiaman ketiga orang tersebut.

"Kalian melakukan sesuatu?"
Tuduh Haechan.

Namun Kedua nya malah menggeleng, "Kami tak melakukan apapun"

Haechan menatap Chenle dengan Pandangan heran.

"Munking Ia hanya mengantuk" Ucapan Minhyung ada benarnya Juga, Haechan membawa Chenle menuju Kamarnya.

"Kau Yakin Hanya Efek mengantuk?"

"Tidak"

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang