34/\

2.3K 190 10
                                    

*:..。o○𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰○o。..:*
.
.
.
.
.
.

"Ini Namanya Sexy, Ya kan Bubu?'

Haechan meminta Bantuan, yang di angguki oleh Taeyong.

"Lihat Benar Kan!?"

Haechan tersenyum puas.

"Tetap saja gembul"

Haechan memerah marah.

"Awas kau!!"

Haechan mendelik melihat Jeno yang tertawa puas sambil berlari menuju kamarnya.

"Ish"

Haechan Mencebikkan bibirnya maju, membuat ia Sangat imut di mata keluarga Jung.

"Astaga Haechan, Sangat beruntung Tebak memiliki anak imut seperti Kamu"-Batin Taeyong.

"Sexy Huh?"

Mark dan Minhyung menyeringai di atas Tangga.

"Cepat turun kalian berdua"

Haechan yang tengah menunduk dalam duduknya langsung mendongkrak melihat si kembar yang tengah tersenyum tanpa alasan di atas tangga.

"Iya Bubu"

Haechan menegang. Si kembar mendudukkan diri mengapit Haechan, yang membuat Haechan menciut di antara keduanya.

"Sebentar Bubu panggil Jeno dulu"

Taeyong berdiri berjalan menuju kamar Jeno.

Kini tinggal Jaehyun, Haechan, dan Si Kembar.

"Bagaimana kabar Daddy dan Mae mu Haechan?"

Tanya Jaehyun memecah keheningan.

"Mereka baik, Kini mereka lebih meluangkan waktu mereka di rumah"

Haechan tersenyum di sela-sela ucapannya, Membuat si kembar tersenyum kecil.

"Benar begitu?"

Haechan lantas mengangguk antusias.

"Syukur kalau begitu"

Jaehyun tertawa kecil, melihat Anak kembarnya yang tersenyum penuh arti menatap Haechan.

"Haechan, bila saya memberikan 1 Pilihan untuk menikahi salah satu anak saya maka, mana yang kau pilih?, Mark atau Minhyung?"

Pertanyaan Jaehyun membuat mereka terdiam.

"Sa-sa-Saya-"

Haechan kembali mengatupkan bibirnya, lidahnya kelu untuk membalas pertanyaan Jaehyun.

"Apa harus pilihan seperti itu Dad!?"

Mark meninggikan suaranya menghadap emosi Jaehyun.

"Yah Haechan harus memilih, Antara kalian berdua, Kasian Haechan kalau harus mengurus 2 suami langsung"

"kami bisa bergilir"

"Tetap saja"

"Kami bisa mengatasinya dengan Jadwal"

"Bagaimana kalau Haechan lelah?"

"Hentikan permainannya"

"Daddy tau kalian tidak cukup dengan 1 Ronde boys"

"Cukup bila bersama Haechan"

"Haechan akan kesakitan"

"Kami bisa mengurus Haechan ketika sakit"

"Bagaimana kalau Haechan pingsan?"

"Kami berhenti bermain"

"Bagaimana-"

"ASTAGA APA YANG KALIAN BICARAKAN INI!?"

Ketiganya terkejut ketika Taeyong berteriak.

"Astaga Haechan"

Taeyong berlari memeluk Haechan yang Sangat malu.

"Bubu~"

Haechan merengek.

"Kenapa sayang?"

"Apa benar Haechan akan di buat pingsan?"

Haechan mendongak menatap Taeyong yang berdiri di depannya.

"Kata siapa sayang?"

"Daddy Jae~ Hiks"

Haechan menangis.

"JAEHYUN!!!"

"Ma-ma-maafin daddy Ya Ha-Ha-Haechan"

Jaehyun berkeringat dingin sekarang, Tatapan membunuh dari Taeyong membuat ia takut sekarang.

#Poor_Jaehyun

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang