29/\

2.3K 165 3
                                    

༶•┈┈⛧┈♛𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♛┈⛧┈┈•༶
.
.
.
.
.
.

Tok
Tok
Tok

"Masuk"

Minhyung dan Mark masuk ke dalam ruangan milik Jaehyun.

Jaehyun mengernyitkan bingung ketika kedua anak kembarnya masuk kedalam ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Jaehyun heran.

"Dad, ajari kami tentang mengelola perusahaan" Ujar mereka berdua.

Jaehyun semakin di buat bingung oleh keduanya, "Kalian sakit?"

"DAD!!"

Jaehyun tersentak, "Ada apa dengan kalian ini?"

Minhyung menghela nafas sebelum menceritakan sesuatu yang membuat Jaehyun hampir meledakkan Tawanya.

*Flashback saat di Mansion SEO

"Jadi kalian menyukai Putra bungsu ku?" Tanya Johnny to the point.

Johnny menyuruh Hendery dan San untuk memanggil Minhyung dan Mark ke dalam Ruang Kerjanya.

"Kami Mencintainya" Jawab keduanya secara bersamaan.

Johnny mengangguk pelan, "Kalian membutuhkan restu ku" Johnny berucap tegas.

"Apa saja kami akan lakukan untuk mendapatkan Haechan" Ujar Minhyung yang di angguki oleh Mark.

"Apa saja?"

Mereka berdua mengangguk.

"Belajarlah mengelola perusahaan sendiri untuk itu adalah syarat utama mendapatkan Haechan" Johnny menjeda ucapannya.

"Aku tak ingin putra manisku Jatuh miskin karna kalian"

Sontak mereka berdua langsung pergi membiarkan Johnny di dalam sendirian.

"Huft Anak muda" Johnny menghela nafas kasar.

*End Of Flashback

"Pftt" Jaehyun menutup mulutnya yang akan mengeluarkan tawa khas bapak²nya.

"Dad!" Sentak Mark.

"Hah... Jadi kalian ingin mencoba mengelola perusahaan Daddy?" Tanya Jaehyun tegas.

"Bukan mencoba tapi memang sangat ingin mempelajari nya" Tegas Mark.

"Baiklah, Besok pagi datang ke kantor Daddy pukul 8 Pagi" Ujar Jaehyun, ia bangkit dari duduknya menuju salah satu rak yang penuh dengan Buku-buku yang menjulang tinggi.

Jaehyun perlahan mengabsen setiap barisan buku di depannya, ia berhenti di salah satu Rak dan mengambil 2 Buku super tebal dan memberikannya kepada Mark dan Minhyung.

"Sh1t" Umpat Mark pelan saat merasakan buku yang ia bawa lumayan berat bahkan buku itu lebih tebal dari sebuah kayu.

Sedangkan Minhyung tengah membatin baik untuk tidak membakar buku yang ia bawa sekarang.

"Pelajari dalam waktu 1 Minggu"

"FUCK!!" Hilang sudah umpatan yang Minhyung tahan.

Mark langsung menatap tajam Jaehyun.

"Are You Seriusly Dad!?"

"Yeah, Why Not?" Tanya Balik Jaehyun santai.

"Damn..." Mark memejamkan matanya berusaha menahan segala umpatan di dalam hatinya.

"Tapi Dad Buku ini Sangat Tebal bagaimana bisa!?, Dalam seminggu!?" Tanya Minhyung dengan amarah yang memuncak.

"Kenapa Daddy Bisa tuh" Jawab enteng Jaehyun.

"Jae" Tiba-tiba pintu di buka oleh Taeyong, ia langsung masuk melihat kedua anak Kembarnya berada di dalam Ruangan Jaehyun.

"Ada apa?" Taeyong meminta Jaehyun menjelaskan keadaan sekarang.

"tidak Dear" Jaehyun berdiri ia merangkul pinggang Taeyong keluar menuju kamar mereka.

"Ingat Itu Son" Ucap Jaehyun sebelum benar-benar keluar dari ruang kerjanya sendiri.

"Mark" Minhyung memanggil Mark.

"Hmm?"

"Kenapa tidak membunuh orang itu saja?"

"Lalu kita buat Hartanya untuk kita"

"Dan masalah beres"

"Ide bagus"

//𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚢𝚘𝚞 \/\/\/\/ 𝙼𝚊𝚛𝚔𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang