V tergesa-gesa keluar dari restorannya saat dia mendapatkan telepon dari Daniel yang menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit. Pria itu mengatakan kepadanya kalau dia sedang dirawat karena semalam dia mengalami kecelakaan.
Sialnya, V tidak membawa mobil. Tadi dia ke sini diantar oleh Tuan Kim. Dan sekarang dia kesulitan mencari taksi yang saat dibutuhkan tidak menampakkan wujudnya.
"Kim, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jungkook dari arah belakang. Saat itu, Jungkook baru selesai bertemu dengan kliennya dan melihat V seperti sedang kebingungan.
Melihat Jungkook, V tersenyum lebar seolah mendapatkan sebuah ide.
"Ada apa?" tanya Jungkook yang sepertinya paham dengan senyum kotak yang V tunjukkan.
"Hyung, bisa antarkan aku ke rumah sakit? Daniel kecelakaan dan aku ingin melihat keadaannya."
"Tidak! Aku sibuk." Jungkook sebenarnya tidak ada pekerjaan lagi setelah ini. Dia berencana pulang. Tapi mendengar V menyebut nama Daniel dan ingin menemuinya, membuat Jungkook sedikit kesal.
"Hyung, kau pelit sekali. Arah kantor dan rumahmu melewati rumah sakit, jadi apa salahnya aku menumpang? Ayolah, hyung!!"
"Ckk... Baiklah!!"
.
.
.
.
.Sesampainya di ruang inap Daniel, V dan Jungkook dapat melihat Daniel yang terbaring di brankar dengan selang infus yang tertancap di tangannya. V langsung duduk di kursi samping brankar Daniel, sementara Jungkook menyandarkan punggungnya di dinding dekat pintu dengan tangan yang bersidekap dada.
"Niel-ah, apa yang terjadi? Kenapa bisa kecelakaan?" tanya V khawatir, dan Jungkook sedikit tidak suka dengan raut wajah khawatir V yang ditujukan kepada pria lain itu.
"Aku membawa motor temanku, V. Saat di jalan aku menghindari anak kecil yang tiba-tiba menyeberang. Aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh."
Ada luka goresan di siku lengan kiri Daniel dan keningnya juga sudah diperban namun tidak bisa menutupi pelipis kanannya yang terlihat memar sekali. Refleks V mengangkat tangannya dan memegang pelipis Daniel serta mengusapnya lembut. Daniel tersenyum melihat perlakuan V. Pemuda itu dulu sering mengusapnya lembut ketika dia sedang sakit.
"Ssshhh..." Daniel meringis karena usapan V pada lukanya yang masih terasa perih.
V menarik tangannya. "Maafkan aku, Niel-ah."
"Tidak apa-apa, V." Daniel melirik ke arah Jungkook yang kini menatapnya tajam. Namun dia berusaha tidak peduli kepada pria itu.
Jungkook sendiri sangat kesal melihat interaksi kedua orang itu. Dan apa-apaan sikap V? Dia terlihat khawatir dan peduli sekali kepada Daniel. Dan untuk apa V menyentuh Daniel selembut itu? Ah, rasanya Jungkook ingin menarik tangan V dan memaksanya untuk pulang bersamanya.
Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang perawat yang membawa makanan dan juga beberapa butir obat di atas nampan.
"Tuan Kang, sudah saatnya makan dan minum obat."
"Biar saya saja."
V berdiri dan mengambil mangkok berisi bubur itu dari tangan perawat dan meletakkannya di atas nakas di samping brankar Daniel. Setelah itu perawat yang tadi pun keluar dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY 2 [ KookV ]
FanfictionSekuel dari SINGULARITY.. Baca SINGULARITY dulu, baru ke sini.. Biar nyambung... Sinopsis: "Hyung, aku mencintaimu." "Berhenti mengikutiku, Kim. Aku menghargai perasaanmu, tapi aku minta maaf. Seluruh cintaku sudah tertinggal di masa lalu. Tidak...