Chapter 18

721 82 3
                                    


V bangun saat sinar matahari menembus kaca jendela kamar dan menyilaukan matanya. Rupanya tadi malam Jungkook tidak sempat menutup tirai. V terbangun dengan kondisi tubuh yang sangat remuk. Dia bahkan merasa bahwa semua tulangnya telah patah. Untuk bergeser sedikit pun dari tempat tidur rasanya dia sudah tidak sanggup.


Belum lagi lubangnya yang terasa kebas akibat gempuran Jungkook semalam.


V menoleh ke samping, namun dia tidak menemukan siapapun di sana. Dia ingin membersihkan diri. Namun bagaimana caranya sedang berjalan pun dia tidak sanggup. Rasanya sakit, lembab dan lengket di bagian bawah tubuhnya. V tidak tahu harus mengatakan apa saking sakitnya.


Namun, wajahnya merah mengingat penyebab lubangnya sakit dan badannya terasa remuk. Ah, kenapa juga dia harus meminum minuman yang ada di ruangan Daniel? Seharusnya dia bertanya dulu, jadi dia tidak akan bersikap binal kepada Jungkook semalam.


V menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia merasa malu mengingat kejadian semalam. Dia benar-benar menyerahkan tubuhnya kepada Jungkook. Tidak hanya itu, dia malah meminta berulang kali.


"Aaaa.... Bagaimana aku harus menghadapi Jungkook hyung setelah ini? Aku malu sekali!!"


V menurunkan tangannya dan menoleh ke samping. Omong-omong kemana Jungkook? Apakah dia ditinggalkan kembali? Ah, tidak berperasaan sekali. Bisa-bisanya dia ditinggalkan dalam kondisi seperti ini. Maunya pas enak saja! Setidaknya itu pikiran negatif yang terlintas dalam otak V. Dia akan memarahi Jungkook. Lihat saja nanti!!


Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Jungkook yang keluar dari sana dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Tubuh bagian atasnya masih basah, begitu juga dengan rambutnya yang kini ia keringkan dengan handuk kecil di tangannya.


Rasa ingin memarahi Jungkook buyar begitu saja melihat tubuh Jungkook. Dia teringat kegiatan mereka tadi malam.


"Aishhh...."


V menarik selimut dan menutupi tubuhnya hingga ke hidung, sehingga hanya kening dan mata saja yang terlihat. Ah, V terlihat sangat menggemaskan.


"Kenapa bersembunyi begitu, Baby?" tanya Jungkook. Dia tahu kekasihnya itu tengah malu, tapi dia berusaha menggodanya dengan mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Tangannya mengelus pergelangan kaki V dari balik selimut yang membuat yang punya merasa sedikit merinding.


"A-aku malu...." Cicit V. Dia memegang erat selimutnya saat dia merasa Jungkook berusaha menarik selimut itu.


"Jangan dibuka!! Aku malu, hyung."


Jungkook tersenyum kecil. "Memangnya apa yang membuatmu malu, Baby? Semalam aku sudah melihatmu seluruhnya. Aku hanya ingin membawamu ke kamar mandi. Kau juga harus mandi, Baby. Setelah mandi kau boleh tidur seharian."


"A-aku sendiri saja, hyung."


"Kau yakin bisa sendiri ke kamar mandi?"


Dengan melengkungkan bibir bawahnya, V menggeleng dan merungut lucu.


"Tidak usah malu. Sini aku gendong!!"


Akhirnya V menurut saat Jungkook langsung menggendongnya ala bridal dengan tangannya melingkar di leher Jungkook. Dia menatap wajah tampan sang kekasih dari jarak sedekat ini.


"Aku mencintaimu, hyung."


"Aku juga mencintaimu, Baby."


Jungkook meletakkan V dengan sangat hati-hati di dalam bathtub yang sudah dia isi air hangat sebelumnya. Dia mengambil sabun cair dan menuangnya untuk mulai membersihkan tubuh V.


SINGULARITY 2 [ KookV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang