Chapter 22

619 88 9
                                    






Setelah kembali ke Korea, rasanya kini V dan Jungkook hidup masing-masing. Mereka tetap menjalin hubungan, masih menjadi dua orang yang terikat dalam status pacaran, masih saling mencintai satu sama lain. Tapi, atmosfer di antara keduanya serasa berbeda dibandingkan sebelum mereka bertemu di Kanada.


Ada jarak yang seolah sengaja diciptakan untuk keduanya. Ada tembok yang rasanya semakin tinggi yang menghalangi keduanya. Tentu V merasa tidak pernah menciptakan jarak dan tembok yang semakin tinggi itu. Tapi kenapa dia merasa ada rasa canggung yang dia rasakan saat bertemu dengan Jungkook.


Ada apa dengan Jungkook? Itu adalah pertanyaan penting yang selalu V ucapkan dalam pikirannya. Akhir-akhir ini Jungkook selalu sibuk, atau memang sengaja menyibukkan diri di kantornya. V seakan tak punya waktu untuk bertemu dengannya lagi, bahkan hanya sekedar untuk makan siang bersama.



V merasa bosan setiap kali dia menatap ponselnya. Pesan yang dia kirim kepada Jungkook hanya dibalas seadanya saja. Dan selalu saja Jungkook mengakhiri percakapan di pesan itu dengan kata sibuk. Dia akan mengatakan dia sedang sibuk, jadi bisa dipastikan setelah itu tidak akan ada pesan lain lagi darinya untuk V.


"Aku kesal, Jim. Ada apa dengan Jungkook hyung?" gerutu V saat dia berbaring dengan kepala yang berada di pangkuan Jimin.


Jimin hanya terkekeh melihat wajah kesal V, lalu dia menatap ke arah Yoongi yang kini duduk tak jauh dari mereka.


Omong-omong, akhir-akhir ini juga V mulai bersikap manja kepada Jimin. Dia sudah melupakan segalanya, tentu saja. Dia sudah ikhlas memaafkan semua kesalahan Jimin di masa lalu. Jimin sendiri merasa hatinya menghangat setiap kali V bersikap manja begini kepadanya.


Rasanya, Taehyung kembali. Dulu Taehyung juga bersikap manja begini kepadanya. Berbaring di pangkuannya, memeluknya, dan bersikap manja. Dia akan menjadi tempat mengadu Taehyung di segala kondisi hatinya. Dan kini, semua tentang Taehyung seolah dibawa kembali oleh V.


"Kau yakin kau tidak melakukan kesalahan apapun kepada Jungkook?" tanya Yoongi.


"Tidak, hyung! Aku rasa aku tidak melakukan kesalahan apapun. Kami baik-baik saja saat masih di Kanada. Kami pulang bersama ke Korea. Setelah itu, rasanya semuanya berubah. Jungkook hyung terlalu sibuk dan seolah melupakan aku sebagai kekasihnya. Bahkan pesan yang aku kirim terkadang dibalas, terkadang tidak. Wajar tidak kalau aku curiga kepadanya? Siapa tahu dia punya seseorang yang dia cintai selain aku."


"Kalaupun ada, itu adalah Taehyung. Jadi berhenti berburuk sangka kepadanya. Mungkin saja benar kalau dia sedang sibuk. Bukankah gudangnya baru diserang? Dia pasti sibuk memperbaiki semua kekacauan itu."


"Yoongi hyung benar, V. Coba beri dia ruang dan waktu untuk memperbaiki semua kekacauan ini. Aku yakin setelah semuanya selesai, dia akan kembali menjadi Jungkook yang kau inginkan."


"Benarkah? Aku hanya merindukannya, Jimin-ah."











"PAPA V."





V langsung duduk dari baringannya setelah mendengar suara Jaeha masuk ke dalam telinganya. Dia tersenyum dan merentangkan tangan saat Jaeha masuk ke dalam rumah sembari berlari ke arahnya.


"Papa, Jaeha rindu!! Kenapa Papa V lama sekali di Kanada?" Tanya Jaeha sedikit cemberut setelah dia berada di pangkuan V.


"Maafkan Papa, eoh. Tapi kan sekarang Papa di sini."


Jaeha memilih duduk di pangkuan V, sementara Jaehyun dan Eunha duduk di sofa yang masih kosong.


"Kalian di sini juga?" tanya Jaehyun kepada Yoongi.


SINGULARITY 2 [ KookV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang