Chapter 06

645 87 4
                                    





Jungkook tidak menyukai V, namun takdir seolah mempertemukan keduanya. Takdir seolah sengaja mempersatukan mereka meski hanya satu pihak yang akan menerimanya sedang pihak yang satunya lagi akan mengutuk takdir itu sendiri.


Dan kini Jungkook harus terjebak berada dalam satu mobil bersama V ketika Nyonya Yoon memaksanya untuk mengantar V pulang.


Meski banyak persamaan antara Taehyung dan V yang sangat Jungkook benci, namun ada satu perbedaan keduanya yang Jungkook tidak sukai. Taehyung itu tenang sementara V sangat berisik. Sejak tadi pemuda itu tidak berhenti bicara meski Jungkook tidak menanggapinya.


"Hyung, aku sangat senang hari ini. Akhirnya aku punya waktu berdua dan berada sedekat ini denganmu. Aku sangat berterima kasih kepada Eomma Yoon yang sudah menyuruhmu mengantarkanku."


"Kau hanya sedang beruntung!"


"Iya, dan aku harus mensyukuri keberuntungan itu. Dan satu lagi yang paling penting. Aku sudah mendapatkan restu Eomma Yoon untuk mendekatimu."


"Kau senang hanya karena restu dari Eomma?"


"Jelas!! Siapa yang tidak senang mendapatkan restu dari ibu orang yang dia cintai? Restu orang tua itu sangat penting, apalagi dari seorang ibu. Sekarang tinggal dirimu saja. Menaklukkan hatimu ternyata sesulit itu."


"Restu Eomma bukan hal yang penting bagiku. Aku hidup puluhan tahun tanpa kehadirannya, jadi aku tidak perlu restu darinya untuk hidup dengan seseorang. Sebesar apapun restu Eomma untuk seseorang, kalau aku tidak menyukainya, maka aku tidak akan menerimanya. Sebaliknya ketika aku mencintai seseorang, aku akan tetap bersamanya meski Eomma tidak memberi restu sekalipun. Ini hidupku dan aku tidak akan membiarkan seseorang mengaturku, termasuk Eomma. Aku akan menjalani hidup sesuai keinginanku sendiri. Jadi jangan terlalu sombong hanya karena Eomma merestuimu untuk mendekatiku."


"Wah, ini pertama kalinya kau bicara sepanjang ini denganku. Tapi yang hyung ucapkan sangat tidak enak untuk didengar."


"Aku harus mengatakan ini agar kau tidak terluka nantinya. Lebih baik kau berhenti sebelum perasaanmu semakin dalam. Aku juga tidak ingin menyakitimu dengan cara seperti ini. Kau harus mengerti, Kim. Aku mencintai Taehyung. Hanya dia!!"


"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku, hyung. Tapi aku tidak akan mundur!" V percaya diri sekali. Dia sangat optimis.


"Terserah kau saja! Aku sudah mengingatkanmu."


"Hyung, tadi waktu aku masuk ke dalam kamarmu dan mendapatimu tak memakai baju, aku melihat ada bekas luka memanjang di dada kirimu. Itu bekas luka apa?"


"Operasi jantung!"


"Operasi jantung? Aaaaa... Aku pernah mendengarnya. Taehyung yang mendonorkan jantungnya untukmu, kan? Sepertinya perasaanku belum apa-apanya dibandingkan rasa cinta Taehyung kepadamu."


Jungkook menoleh ke arah V, lalu beberapa detik kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah jalanan.


"Ketika Taehyung meninggal, posisi dia bukan lagi kekasihmu. Dia kekasihnya Yoongi hyung saat itu. Tapi dia masih sempat menemui doktermu dan mendaftarkan dirinya sebagai pendonor jantung untukmu. Itu menandakan kalau perasaan dia masih sangat besar untukmu."


"Aku berharap memang seperti itu. Dan kali ini aku akan menjaga jantungnya."


"Aku juga punya bekas operasi. Di sini—" V menunjuk ke arah perutnya. "Tujuh tahun lalu aku operasi usus buntu."


SINGULARITY 2 [ KookV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang