Chapter 23

618 82 9
                                    

"Kau mengganti warna rambutmu?" tanya Jungkook. Benar, rambut V kini berubah warna menjadi silver.



"Iya, hyung. Aku ingat hyung pernah bilang kalau aku cantik kalau rambutku berwarna. Makanya sekarang aku mengganti warna rambutku. Aku terlihat bagus, kan?"



"Kau cantik, Kim."



Bahkan dengan warna rambut ini kau semakin mirip dengan Taehyung. Ah, ada apa denganku?? Jungkook, dia adalah V.



Jungkook menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi mobil, lalu memejamkan matanya kuat agar pikirannya tentang Taehyung hilang. Saat ini dia bersama V, dan V adalah kekasihnya. Tidak seharusnya dia memikirkan hal lain disaat V bersamanya.



"Apa hyung banyak minum? Hyung terlihat pusing sekali?" tanya V.



"Aku banyak minum tapi aku tidak mabuk, Baby. Aku sadar. Hanya saja aku tidak mau berurusan dengan polisi karena ditilang mengemudi di bawah pengaruh alkohol."



"Terima kasih sudah menghubungiku, hyung."



"Kenapa berterima kasih? Kau adalah kekasihku."



"Setelah pulang dari Kanada, aku merasa hyung sedikit menjauh dariku. Kalau Yoongi hyung dan Jimin bilang, itu karena hyung sedang sibuk. Entahlah! Mungkin itu hanya perasaanku saja. Aku hanya ingin kembali dekat dengan hyung. Aku seperti tidak punya kekasih saja sekarang. Aku sangat merindukanmu, hyung."



"Kita pulang ke apartemenku saja, jangan ke mansion. Menginaplah denganku malam ini. Aku juga ingin menghabiskan waktuku denganmu. Aku terlalu sibuk belakangan ini hingga aku tidak sadar kalau aku sudah mengabaikanmu."













.
.
.
.
.














Jungkook mengelus lembut kepala V yang kini tengah berbaring di sampingnya dengan kepala yang disandarkan di dadanya. Sesekali dia mencium ujung kepalanya dan menghirup aroma stroberi dari rambutnya.



"Hyung, apa kekacauan di gudangmu separah itu?"



"Aku tidak bisa mengatakan ini parah sekali, Baby. Sebelumnya aku sudah pernah mendapatkan penyerangan yang jauh lebih parah dari ini. Hanya saja kali ini tidak tau kenapa semuanya terasa melelahkan bagiku. Aku membutuhkan seseorang untuk menenangkanku."



V mendongak, menatap tepat pada mata Jungkook. "Apa aku tidak bisa menjadi obat penenang untuk lelahmu, hyung?"



Jungkook memainkan anak poni V dan menyampingkannya. Dia lalu memajukan wajahnya dan mencium V tepat di di bibirnya. "Aku mencintaimu."



"Hyung.... Kan sudah kukatakan jangan menciumku tiba-tiba begini. Aku punya jantung yang lemah setiap kali berada di dekatmu. Jantungku rasanya mau keluar dari tempatnya setiap kali kau bersikap lembut kepadaku."



Jungkook tersenyum, tipis sekali. "Aku benar-benar mencintaimu, Kim. Saat ini aku berusaha menambah kadar persen cintaku untukmu. Aku sedang berusaha keras untuk menjadikanmu satu-satunya nama di hatiku. Aku mempercayaimu dan aku harap kau pun begitu. Kau tau kan, kepercayaan adalah hal paling penting dalam sebuah hubungan. Aku harus belajar dari masa lalu, dari kesalahanku. Aku pernah berada di masa dimana aku mendapatkan kepercayaan penuh dari Taehyung dan aku menghancurkan semua itu. Hasilnya aku tidak mendapatkan apa-apa dan aku kehilangan Taehyung. Dan untuk saat ini, aku berharap kita begitu. Ini hubungan dua orang, jadi aku harap kita sama-sama saling menjaga kepercayaan."



SINGULARITY 2 [ KookV ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang