14

361 26 8
                                    

Kini mobil Aryan telah sampai ke perumahan cempaka putih.Entah mengapa ia ingin sekali mengunjungi rumah Alea kalau bisa melamarnya sekarang juga.

"Bi rumahnya yang mana?"

"Rumahnya itu pojok"

"Pojokan banyak bi blok berapa sama nonya sekalian"

"blok 4 no 290"

Degg...

Aryan tiba-tiba mengerem mendadak ,apakah ia tidak salah dengar.Bukankah itu alamat rumah Alea tapi mana mungkin Alea dijodohkan dengan abangnya sendiri.Sontak semuanya kaget karena tiba-tiba Aryan mengerem mendadak,apalagi Rafa yang kalut dengan lamunanya.

"Astaghfirullah Aryan kok ngerim mendadak ada apa to"tanya Umma Ratih.

" Itu Umma tadi ada kucing nyebrang sembarangan"Alibi Aryan begitu saja dan Umma Ratih hanya mengangguk.

"Hati-hati Ar kasian itu abangmu sampai kaget"

"Iya bi,bi ini beneran alamatnya blok 4 no 290"

"Hiya"

Aryan terdiam,apa mungkin Alea akan dijodohkan dengan abangnya sendiri,apa mungkin dia bisa merelakan orang yang ia sukai demi abangnya.Semisal gadis yang akan dijodohkan dengan abangnya itu Alea ia tak mampu membayangkan hancurnya perasaannya sendiri.

"Mungkin dia punya saudara,ayolah Ar Positif tinhk aja" Ucapnya dalam hati.

Kini mobil Aryan telah sampai di depan rumah Alea,pikiran Aryan dan Rafa sama-sama kacau mereka Sama-sama bertanya dalam hatinya siapa perempuan itu.

"Ar kamu tuntun abangmu ya"

"Inggih bi"

Aryan menuntun Rafa untuk menuju rumah Alea,pintu rumah Alea tiba-tiba terbuka dan ada sepasang suami istri yang telah menyambut Kyai Rahman dan Umma Ratih.Aryan menebak kalau itu adalah ke-dua orang tua Alea karena wajahnya begitu mirip dengan Alea.

"MasyaAllah kasep-kasep atuh anakmu Rat" Puji Raisa kepada Rafa dan Aryan.

"Alhamdulillah,aku gak sabar ketemu calonya Rafa"

"Yaudah yuk masuk gak baik juga lama-lama diluar iya gak Man" Ucap Ali kepada mereka semua.

"Betul sekali"

Di dalam Rafa masih juga belum membuka suaranya,entah mengapa ia malah terbayang-bayang wajah gadis itu padahal ia sudah berusaha membuang pikiran tentang gadis bar-bar tersebut.

"Ali saya disini ingin menuturkan kembali niat saya untuk melamar putrimu untuk putra ku"

"Baik biar Raisa panggilkan dia dulu"

Rahman mengangguk,ia hanya berharap bahwa putri dari sahabatnya ini mau menerima putranya apapun kondisinya.

🌼

Raisa mengetuk pintu kamar Alea,ia tidak membayangkan bila putri kecilnya dilamar oleh seseorang.Raisa hanya berharap hari ini berjalan dengan lancar.

Tok tok tok...

"Lea cepetan gih tamunya udah dateng"

"Iya bunda ini baru make krudung" Saut Alea dari dalam kamar.

Alea membuka pintu kamarnya dan terlihat sang bunda yang sudah berada di ambang pintu dengan tatapan sadisnya.

"Lama banget si"

"Bunda aja yang kelamaan nunggu disini"

Hallo Gus Ceo KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang