Setelah acara pernikahan itu tak ada malam pertama antara Rafa dan Alea , Alea untuk sementara ini tetap berada di rumah orang tuanya karena tiba-tiba Rafa harus mengurus urusan kantor cabang yang berada di luar kota.
Alea jelas mendukung hal tersebut,ia malah merasa senang sekali apalagi tiga hari ini ia hanya menghabiskan waktu rebahan sambil drakoran dan tiga hari ini juga Alea selalu kena omel sang bunda.
"Suamimu sibuk kerja kamu mah malah males-malesan dirumah"
"Telpon dong suaminya tanyain kabarnya"
"Belajar masak ,mau kamu kasih makanan online terus suamimu"
"Minimal belajar beberes dong,mau kamu buat kapal pecah rumah mu nanti"
Dan kalian tau Alea hanya mengangguk dan bodoamat dengan segala ucapan bundanya.Dengan enteng Alea malah menjawab 'Yaudah Alea tinggal disini aja'.
Persis seperti sekarang,bundanya sibuk menyiapkan urusan dapur karena nanti sore akan ada arisan dirumahnya.
"Alea bantu bunda atuh,ini riweh"
"Salahnya arisannya ditempat bunda"
"Malah nyalahin ,ayo cepet bantu biar masakannya cepet selesai"
"Iya Bun"jawab Alea dengan malas,apalagi suruh bantu-bantu di dapur.
Tak berselang lama semua masakan telah selesai dibuat,Risa menyuruh Alea untuk bersih-bersih diri dan menyambut tamunya.
Hal itu yang membuat Alea lebih malas , berinteraksi dengan orang yang tidak sefrekuensi dengan dirinya.Apalagi teman bundanya itu udah suka gosip kaya lambe turah,tanya-tanya hal yang ga perlu ditanya dan sukanya bandingin sama anaknya sendiri.Alea sangat menyayangkan teman-teman bundanya seperti itu tapi lebih disayangkan sepertinya bundanya juga begitu.
Alea kini sedang merebahkan dirinya di kamar , ia bertekad untuk tidak keluar dari kamarnya.Entah mengapa tiba-tiba ia teringat oleh Rafa.Ia teringat kata-kata Saras setidaknya ia menelpon Rafa tapi gengsinya terlalu tinggi,Rafa saja tidak menanyakan kabarnya masa dia harus memulai terlebih dahulu.
"Kenapa si gua harus nikah sama om-om es batu kaya dia mana dia nyebelin,kaya ga ada spesies lain aja"ucap Alea sambil melempar bantalnya.
Bugg
Bantal Alea tiba-tiba mengenai seseorang,hal itu sangat membuat Alea kaget.Sejak kapan seseorang yang baru ia kata-katai berada di kamarnya bukanya kemarin dia bilang pergi satu Minggu tapi kenapa malah secepat ini.
"Om sejak kapan masuk ke kamar Alea "
"Sejak kamu bilang saya om-om es batu dan menyebalkan "
"Salah denger kali"
"Saya memang buta tapi saya ngga tuli ya,apalagi kamu bilang mau spesies lain"
"Ya emang"
Rafa berjalan perlahan ke arah Alea,ia memang tak tau letak Persis Alea dimana tapi instingnya tidak bisa di ragukan lagi karena Aroma parfum Alea begitu candu di indra penciumannya.
Rafa berhenti tepat di hadapan Alea,entah mengapa hal itu membuat degup jantung Alea menjadi tak karuan.Alea akui walau Rafa adalah om-om namun ia tak terlihat seperti om-om malah pada umunya.
"Harusnya suami pulang itu disambut bukan malah rebahan hmm"ucap Rafa dengan lembut.
"Om gak bilang kalau bakal pulang, lagian kita nikah cuma perjodohan jadi ga usah sok-sokan minta diperhatiin"
Ucap Alea dengan nada sebal, sebenarnya Alea curiga dengan sifat Rafa setelah pulang dari urusan kantornya.Terkesan seperti lebih berinteraksi denganya.
"Saya kira ,kamu akan bertanya kepada saya kapan saya pulang"
"Ogah"
Alea langsung beranjak dari kasur ,ketika ia melangkah tiba-tiba ada tangan yang menghentikannya.
"Saya tau pernikahan ini terpaksa bagi kamu,apalagi menikahi laki-laki cacat em tepatnya buta seperti saya tapi pernikahan bagi saya adalah hal yang sakral dan saya menginginkan hanya ada satu kali pernikahan dihidup saya yaitu dengan kamu"
Jujur Alea juga tak tau bagaimana caranya agar ia menerima kenyataan bahwa sekarang statusnya sudah berubah menjadi istri bukan lagi gadis yang hobi bermain setiap saat selain itu ia agak kesal karena setiap saat Rafa selalu mengungkit kekurangannya.
"Kenapa si selalu ngerendahin diri!"ucap Alea dengan nada ketus.
Alea melepaskan cengkraman tangan Rafa dengan kasar ,rasanya moodnya sedang tidak baik-baik saja.
"Itu kenyataan Lea"ucap Rafa lirih ,Rafa meraba Tempat tidur milik Alea dengan hati-hati ia duduk di tempat tidur milik istrinya itu.
Sedangkan Alea sangat bingung sekarang ia harus apa,entah mengapa rasanya begitu canggung.Kalau ia keluar pasti bundanya akan menyuruhnya untuk melayani tamu-tamu arisan bundanya itu tapi kalau di dalam kamarnya sungguh ia lebih bingung harus melakukan apa.
"Al"ucap Rafa memanggil Alea karena dari tadi ia tak mendengar suara sedikitpun dari Alea.
"Kenapa om"Alea yang sedang bermain hp pun melirik ke arah Rafa ,entah mengapa ia merasa bahwa Rafa seperti sedang kecapean apalagi wajahnya terlihat sedikit lesu.
"Tidak papa" jujur rasanya Rafa sangat kecapean ,apalagi dari kemarin ia sibuk mengurusi perusahaan yang sedang bermasalah di tambah ia melewatkan jam makanya.Entah mengapa rasanya kepalanya begitu pusing.
"Mau Alea pijit ga kepalanya ,kayaknya om kecapean deh"
Tanpa menunggu jawaban Rafa, Alea langsung mendekati Rafa.Ia langsung memijat kepala Rafa dan hal itu membuat senyuman yang sangat tipis terbit dari dirinya.
"Saya gapapa Al "
"Udah tua tu ga usah banyak boong,udah ketara banget kalau kecapean"
"Kamu perhatian juga ternyata"ucap Rafa menggoda Alea.
"Kenapa si jadi cerewet banget"
Alea langsung memijat Rafa dengan keras,masih mending dirinya mau perhatian dengan Rafa.Beda halnya dengan Rafa ia tersenyum senang dengan segala kelakuan Alea.
Jangan lupa vote ny ya
Jangan bosen-bosen baca ceritanya🙈
Assalamu'alaikum 🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Gus Ceo Ku
قصص عامة"Kok ada sih makhluk spesies kaya dia,ganteng si iya tapi nyebelin juga iya,sombong juga iya,masa senyum aja susah lama-lama gua santet tu om-om"batin Alea . ◦•●◉✿Alea Syafaraz Mahatama✿◉●•◦ 🖤 Itulah awal pertemuan Alea dengan Rafael...