"Ini" Sasuke menyodorkan sebuah paperbag yang berisi Cinnamon rolls.
"..."
Hinata bergeming menatap Sasuke dengan matanya yang masih membulat sempurna. Sasuke menarik tangan Hinata untuk memberikan makanan favorite gadis itu.
"K-kenapa-"
"Tidak enak bicara disini, ayo ke tempat lain"
Sasuke tersenyum simpul, ia menarik kembali tangan Hinata yang kosong lalu menggenggamnya pergi meninggalkan tempat itu dengan berlari.
"Cuaca malam ini cukup bagus bukan?" Sasuke menatap langit indah pada malam itu.
Iris amethyst-nya menghangat lantaran mendengar lelaki dingin itu mulai suka berbasa basi dengannya.
Tangannya mulai membalas genggaman pria tersebut seakan melupakan kekesalannya pada Sasuke."Ya, aku menyukainya"
Percakapan singkat mereka secara tak sadar membawa kedua insan tersebut ke tempat yang cukup asing bagi Hinata.
"Ini.."
"Aku membuatnya beberapa hari lalu untuk tempat bersantaiku"
Hinata terkagum dengan rumah pohon di depannya yang di desain sedemikian rupa, lampu kelap kelip yang melingkar di sekitar pembatas tangga, serta berbagai macam bunga yang terletak di sudut-sudut rumahnya. Sangat cantik.
"Bolehkah aku masuk?" Hinata menoleh ke Sasuke.
Tanpa bicara apapun dengan tangan mereka yang masih bertaut, ia kembali melangkahkan kakinya di susul Hinata yang terlihat sangat antusias.
Anak tangga yang berurutan pun di lalui dengan santai. Sesampainya, pintu di buka dan menampakkan sebuah ruangan yang terlihat sangat nyaman.
Tanpa ba-bi-bu Hinata langsung masuk untuk melihat sekeliling ruangan sederhana itu.
"Rumah ini sangat nyaman untuk ditinggali! Kira-kira apa yang tidak bisa kau lakukan, Sasuke-kun?"
Bola matanya yang sehitam jelaga menatapnya dengan lamat, tak berniat mengeluarkan sepatah kata apapun. Ia terlihat berpikir.
"Tak ada yang tak bisa kulakukan"
Hinata terdiam sambil mengelus bingkai foto yang berisikan foto Sasuke dan kakaknya.
"Dengan kata lain, semua yang ku inginkan harus sukses" Langkah demi langkah terdengar sedang berjalan ke arah Hinata.
"Termasuk dirimu" Lelaki itu berhenti di depannya lalu mengambil helaian rambut halusnya yang panjang.
Hinata masih diam, ia tidak lupa bahwa hari ini adalah hari yang buruk. Bagaimana bisa setelah berduaan dengan Sakura lelaki di depannya ini seperti sedang menggodanya secara tidak langsung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfic[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...