Gelap, semuanya gelap.
Tubuhku seperti terbawa arus.
Sunyi, nafasku tercekat.
Aku sendirian disini.
Apa diriku benar-benar sudah mati?
Tunggu, aku melihat sesuatu yang baswara.
Tubuhku menghampiri kirana redup yang perlahan menerang.
Sedikit lagi...
"Ah!"
Bruk!
Aku terjatuh setelah melewati cahaya terang tadi, ini... Desa Konoha? Apa yang terjadi?
Aku berdiri untuk melihat sekelilingku, Konoha yang masih diselimuti oleh dinginnya salju, ini rasanya seperti... Deja vu.
Alisku mengernyit untuk mengingat sesuatu, netraku menangkap monumen Hokage keenam.
Oh...
Jalan ini adalah jalan dimana aku mendapatkan kartu undangan pernikahan itu. Hari paling menyedihkan, apa orang-orang terlalu sibuk membicarakan kartu undangan itu sampai melupakan ulang tahunku?
Hari itu tepat tanggal 27 Desember, dan pada hari itu juga adalah pertemuan pertamaku dengan si Uchiha terakhir setelah usainya perang dunia Shinobi.
'Uchiha Sasuke'
Nama itu sudah membelenggu hati dan pikiranku, hanya mengingat namanya saja sudah membuat jantungku berdegup cepat seperti ingin keluar.
Kugelengkan kepalaku berusaha menghilangkan wajah lelaki itu yang tiba-tiba saja terpampang di wajah orang asing yang sedang berjalan ke arahku.
"A-ah, maaf menghalangi jalanmu"
Aku berpikir bahwa orang itu akan berhenti untuk menungguku menepi, tapi-
Wushh..
Mataku melebar, orang itu menembus diriku. Aku menoleh ke belakang dan orang itu berjalan dengan santai, beralih ku lihat tanganku yang sedikit tembus pandang begitu juga dengan anggota tubuhku yang lain.
Apa yang terjadi? Aku benar-benar sudah mati?
Masih belum puas dengan kejadian yang menimpaku barusan, aku coba untuk melangkah dan menabrak perempuan di depanku.
Wush...
Lagi, tubuhku benar-benar bisa di tembus. Aku mencoba hal lain dengan berteriak, tapi semuanya terlihat acuh. Aku terduduk, tidak menyangka bahwa kematianku akan datang secepat ini.
Bulir demi bulir air mata berjatuhan menembus sesuatu berwarna putih, ku remas salju itu walau mustahil. Bahkan diriku tidak merasakan dingin sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfic[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...